Mohon tunggu...
Rizal Djati Dwisepta
Rizal Djati Dwisepta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Traveller

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelisik Perilaku Kehidupan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Era Modernisasi

20 September 2020   19:18 Diperbarui: 21 Mei 2021   03:14 2154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Infrastruktur Perkotaan dan Pedesaan (Sumber Gambar arsitur.com)

Kemudian terjadi persaingan, sehingga perlu ada yang mengatur, lalu ada raja dan bangsawan yang hidup di istana. Mereka mempunyai tim para ilmuwan dan penesehat yang merupakan kaum ulama. 

Kota pun kemudian memungkinkan berkembangnya berbagai seni dan keterampilan. Jones (dalam Daldjoeni, 1999:1) mengemukakan bahwa adanya kota menunjukkan the height of man’s achievements; kota bertalian erat dengan peradaban (civilization), yaitu yang mencerminkan kemenangan manusia atas bumi, karena ia tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada pengolahan lahan.

Di kota berkembang kebudayaan umat manusia, hal ini tampak pada tingginya keterampilan teknis, berkembangnya gagasan manusia, majunya kesenian, munculnya penemuan-penemuan baru dan sebagainya. 

Dalam perkembangan selanjutnya kota menyajikan banyak hal, ada yang positif ada yang negatif. Kota berjasa karena menhasilkan berbagai barang-barang yang dibutuhkan penduduk, juga di luar kota.

Baca juga : "Memahami Perilaku Menolong Masyarakat Pedesaan Vs Masyarakat Perkotaan"

Sebaliknya kota juga membutuhkan hasil-hasil dari pedesaan, sehingga di antara kota - desa terjadi interaksi interdependensi. Dalam sejarah kota, dikenal tiga jenis kota, yaitu: a. Kota sebagai benteng keamanan dan pertahanan; b. Kota sebagai pusat pemujaan; c. Kota sebagai pusat kehidupan berbagai kelompok dengan kekhususan hidupnya sebagai simpul jaringan (Daldjoeni,1999:2).

Berdasarkan sisi historis mengenai perkembangan kehidupan masyarakat desa dan masyarakat kota terdapat perbedaan asal – usulnya bagaimana pertumbuhan kehidupan kedua tempat tersebut. 

Selain sisi historis terdapat juga perbedaan – perbedaan lain yang secara tidak langsung di alami oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat desa, perbedaan itu terdapat pada budaya adat istiadat, gaya hidup, perilaku sosial di lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya. Sebagai contoh pada era sekarang ini yang pertama mengenai budaya adat istidat di kota dan desa yaitu budaya gotong royong yang dilakukan oleh lingkungan masyarakat. 

Di perkotaan budaya gotong royong sangat jarang kita jumpai apalagi tempat tinggal kawasan perumahan karena mayoritas warga yang tinggal di perumahan bekerja pada sektor formal dan informal sehingga kesibukan yang dimiliki akan terkuras dengan waktu pekerjaannya dan keluarga masing – masing. 

Dan kebanyakan masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan cenderung individualistik dan tidak peduli kepada sesama, walaupun terdapat juga beberapa kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan masih mengenal budaya gotong royong melakukan kerja bakti lingkungan, membantu tetangga lingkungan saat hajatan, dan kegiatan lingkungan lainnya yang melibatkan banyak orang. Jika di kota budaya gotong royong mengalami kemunduran, namun berbeda lagi saat di desa. 

Budaya gotong royong di wilayah masyarakat pedesaan tetap dipertahankan keberadaannya dan dilestarikan turun – menurun karena masyarakat desa mempunyai sifat kekeluargaan yang tinggi antar sesama warga sehingga sudah menjadi kewajiban warga desa untuk saling tolong – menolong, bahkan mereka melakukannya secara ikhlas sukarela tanpa dibayar dengan uang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun