Mohon tunggu...
Rizal
Rizal Mohon Tunggu... Pustakawan - pekerja lepas

hoby nulis beberapa tahun terakhir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita di Sudut Kamar

15 Desember 2023   10:07 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kamar senyum malam, wanita melancarkan pertempuran. 

Mencoba merenggut senja cinta yang merebak di setiap sudut, 

Pena penghapus, perias memorinya yang luka,

 Namun, bayangan asmara menantang, tak dapat dihapus.

Pada kanvas malam, di ruang gelap, tarian pena berlangsung, 

Wanita itu, memahat relung memori yang berdarah. 

Upayanya terhenti, keputusasaan memeluknya erat, 

Cinta, ia gagalkan terhapus, merajalela sebagai senandung senja.

Dalam kamarnya yang merintih, matahari menutup tirai kepergian, 

Wanita itu mencoba mengusir cinta yang menggantung. 

Namun, dalam senyap senja yang melukiskan puisi, 

Ia menyadari, cinta bukan sekadar titik dihapus.

Dalam perlawanannya, ia mendapati kekuatan dalam kelemahannya, 

Menerima kenyataan, bahwa cinta tak selalu lekat pada serpihan pena. 

Wanita itu bertahan, meski pena penghapus terkulai, 

Cinta, tetap ada dalam goresan-goresan malam yang tak terhapus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun