Mohon tunggu...
Rizal Falih
Rizal Falih Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ingin belajar membaca dan menulis\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Ramen] Kutemukan Jodohku di Dalam Busway

11 Januari 2012   06:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:02 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 17 Juli 2009

Sebulan sudah berlalu, rasanya baru kemarin Rey mengenal Aldi, tapi kini mereka telah begitu dekat. Bagi Rey, Aldi adalah seoarang sahabat yang mengasyikan. Ia merasa tidak kesepian lagi hidup di Kota besar seperti Jakarta. Disaat semua orang sepertinya sibuk dengan urusan masing-masing, tidak peduli dengan orang lain, tapi tidak dengan Aldi. Ia begitu bersahabat, hingga Rey merasakan ada sesuatu yang hilang jika sehari saja tidak bertemu dengan Aldi.

Hari ini mungkin akan menjadi awal bagi Rey dan Aldi menjalani hari-hari yang lebih indah mereka. Setidaknya begitulah menurut Rey, karena sore ini Aldi mengajak Rey untuk makan malam berdua, di suatu tempat yang masih di rahasiakan. Kemarin, saat mereka tengah berada dalam bushway, Aldi mengatakan ada sesuatu yang ingin diungkapkanya kepada Rey, tapi tidak di dalam busway, melainkan disuatu tempat yang menurutnya spesial.

Namun pagi ini tidak seperti hari biasanya, Rey tidak menemukan Aldi di Halte Buncit, tempat biasa ia menunggu, untuk berangkat ke tempat kerja mereka masing-masing. Hanya Telepon  yang ia terima dari Aldi "Sory Rey, hari ini aku gak bisa nemenin kamu gelantungan di busway, ada tugas mendadak dari kantor, aku harus menemui relasi di Hotel Ritz Cartlon pagi-pagi, sampai ketemu nanti sore ya, tunggu aku di tempat biasa".

Tidak ada firasat buruk dalam bayangan Rey, karena ia terlalu sibuk membayangkan kejutan macam apa yang akan di berikan Aldi sore ini. Bahkan ia belum juga tersadar, saat makan siang,  teman-temanya di kantor gaduh ramai memperbincangkan ada kejadian yang mengerikan pagi ini di kawasan Mega Kuningan.

*****

Senja telah menjelang, sudah hampir satu jam Rey menunggu Aldi di Halte  Busway Setiabudi. Namun yang di tunggu belum datang juga. Ia coba menghubunginya melalui telpon, tetapi handponenya tidak aktif. Rey mulai jenuh menunggu, Ia pun memutuskan untuk pulang sendiri.

Gemetar tubuh Rey sesampainya di rumah kost, seharian ia tidak peduli dengan kehebohan teman-temannya di kantor, karena fikirannya terlalu asik memikirkan apa yang akan terjadi bersama Aldi. Rey  mendengar dan melihat dengan jelas, melaui tayangan headline news di televisi, sebuah peristiwa mengerikan terjadi di kawasan Mega Kuningan. Bom bunuh diri telah melantakkan Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, yang terakhir, adalah tempat yang pagi tadi disebut-sebut oleh Aldi.  "Maka disinilah aku sendiri sekarang menatap cakrawala, dan menitipkan do'a yang penuh harapan untuk esok." Rey bergumam dalam sepi,  tiba-tiba seluruh tubuhnya menjadi lemas, pandanganya menjadi kabur dan  Ia pun terjatuh pingsan.

*****

Malang, 10 September 2009

Kabut  masih menyelimuti pagi di pinggiran Kota Malang. Kicauan burung gereja terdengar di luar jendela kamar, menandakan hari akan beranjak siang. Hawa dingin membuat Rey enggan bangun dari tempat tidur. Ia ingin berisitirahat, karenanya seminggu ini ia mengambil cuti, menghilang sejenak dari hiruk pikuk kota Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun