Mohon tunggu...
Rizal Falih
Rizal Falih Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ingin belajar membaca dan menulis\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rahasia Dorma dan Repotter (ECR-2#15)

29 Maret 2011   15:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:19 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

untuk mu hansip Desa

di pos ronda kita selalu bersama

ada canda tawa dan ceria

walau kadang ada duka disana

tapi semua begitu indah

untuk di lupakan begitu saja

1301417015409030011
1301417015409030011

Dorma membaca tulisan itu berkali-kali, tulisan yang tidak tau dari mana sumbernya, yang pasti tergeletak di pos ronda. Siapakah  yang menulis ini batinnya bertanya sendiri. Tangan tetap sibuk dengan kue cucur yang di dapatnya dari dokter desa Dwee. Mulutnya masih belepotan dengan kue khas desa itu, saking asiknya membaca goresan itu, sepiring kue itu kini hanya tersisa satu.

Tiba-tiba muncul repotter Rizal Falih dengan muka lebaynya. Entahlah kenapa dia akhir-akhir ini menjadi melow dan lebay, seperti orang yang kurang gairah, mati segan hidup tak mau. Dorma buru-buru menyimpan kertas yang tadi dipegangnya, tapi repotter sudah terlanjur melihatnya.

"Apa yang kau sembunyikan itu hansip desa?", repotter pun  segera bertanya.

"Ini mas, kertas catatan belanja ke pasar" Dorma menjawab dengan muka memerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun