Seharusnya menjadi atap yang melindungi
tetapi runtuh dimakan hari yang perih,
Seharusnya menjadi pintu yang welcome
tetapi masuk ke jurang rintih meringis,
Seharusnya digenggam erat bersamaÂ
tetapi mendobrak jauh dipalung terdalam,
Bukannya rumahku itu surgaku?
namun, kali ini rumahku nerakaku.
Untuk apa aku pulang?
meluapkan kesah atau menambah duka
huh, memang dunia itu luka bagi saya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!