Mohon tunggu...
Riza Harmain
Riza Harmain Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pencemaran Mikroplastik di Perairan, Berbahayakah?

6 Mei 2018   21:00 Diperbarui: 12 Mei 2018   13:36 4025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikroplastik (sumber: https://plasticchange.org/our-documentation/microplastic/)

Studi terbaru menemukan bahwa ditemukan mikroplastik di dalam pencernaan krustasea yang hidup di Palung Mariana yang merupakan bagian laut paling dalam di bumi (kedalaman 10.970 meter) (Erikania, 2017). Selain itu, beberapa penelitian tentang keberadaan mikroplastik di laut telah dilakukan, diantaranya adalah polusi mikroplastik di permukaan air di Laut Bohai, Cina. 

Dalam penelitian ini, kejadian dan distribusi mikroplastik di Laut Bohai dilaporkan untuk pertama kalinya. Peneliti menyaksikan mikroplastik mengambang di 11 stasiun di Laut Bohai menggunakan jaring trawling 330 m pada bulan Agustus 2016 (Zhang et al., 2017). 

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil persentase plastik besar mengambang (> 2,5 mm), plastik berukuran sedang (0,5-2,5 cm), dan mikroplastik (0,3-5 mm) di Laut Bohai adalah 7%, 38%, dan 55%. Pembagian lebih lanjut dari plastik sesuai dengan diameter partikel menunjukkan bahwa persentase yang lebih tinggi dari adalah dari plastik yang berukuran lebih kecil. 

Kemudian untuk jenis polimer mikroplastik yang ditemukan dengan jumlah terbesar adalah polietilen (PE), diikuti dengan polypropylene (PP), polystyrene (PS), polyethylene terephthalate (PET), akrilonitril (AN), polyurethane (PU), dan polyvinyl chloride (PVC). Bentuk mikroplastik yang banyak ditemukan di Laut Bohai adalah berupa fragmen, sedangkan warna mikroplastik yang banyak ditemukan adalah putih. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. (a) Distribusi ukuran partikel, (b) Komposisi, (c) Warna, dan (d) Bentuk dari Mikroplastik di Laut Bohai
Gambar 2. (a) Distribusi ukuran partikel, (b) Komposisi, (c) Warna, dan (d) Bentuk dari Mikroplastik di Laut Bohai
Penelitian selanjutnya dilakukan di perairan bawah permukaan dari Cekungan Tengah Arktik (sub-surface waters of the Arctic Central Basin) (Kanhai et al., 2018). Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada permukaan air dan pad kedalaman tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (94%) dari mikroplastik yang ditemukan adalah serat dan 6% adalah fragmen. Kemudian warna mikroplastik yang paling umum ditemukan adalah biru dan transparan, ditunjukkan oleh gambar berikut.

Gambar 3. Warna dari mikroplastik di (a) permukaan dan (b) kedalaman 8-4.369 m
Gambar 3. Warna dari mikroplastik di (a) permukaan dan (b) kedalaman 8-4.369 m


Selanjutnya, ukuran yang ditemukan pada sampel di permukaan sekitar 62% dari mikroplastik berukuran dari 1,0-2,0 mm dan 2,0-5,0 mm, sedangkan jenis polimer mikroplastik yang terbanyak adalah poliester (termasuk polyethylene terephthalate (PET)), diikuti dengan jenis campuran (termasuk campuran poliamida atau camuran poliester), poliakrilonitril, poliamida, dan polivinil klorida. Sampel yang diambil pada kedalaman tertentu menunjukkan mayoritas (64%) mikroplastik berukuran 1,0-2,0 mm dan 2,0-5,0 mm, sedangkan jenis polimer mikroplastik terbesar adalah poliester (termasuk polyethylene terephthalate (PET) dan poliester), diikuti campuran (hanya mencakup poliamida), poliakrilonitril, poliamida, dan polivinil klorida. Gambar di bawah menuujukkan pembagian ukuran mikroplastik dan jenis polimernya.

Gambar 4. Ukuran mikroplastik yang ditemukan di (a) permukaan dan (b) kedalaman 8-4.369 m
Gambar 4. Ukuran mikroplastik yang ditemukan di (a) permukaan dan (b) kedalaman 8-4.369 m
Mikroplastik yang ditemukan di laut kebanyakan berjenis polietilen, poliamida, dan polivinil. Polietilen merupakan plastik yang digunakan untuk membuat kantong belanja dan botol plastik, sedangkan poliamide digunakan dalam serat sintetis. Polivinil termasuk polivinil florida (PVC), digunakan untuk banyak benda, mulai dari pipa, solasi, hingga kartu kredit (Erikania, 2017).

Gambar 5. Jenis polimer mikroplastik yang ditemukan di (a) permukaan dan (b) kedalaman 8-4.369 m
Gambar 5. Jenis polimer mikroplastik yang ditemukan di (a) permukaan dan (b) kedalaman 8-4.369 m
Kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah mikroplastik yang ketiga adalah di perairan pesisir Hong Kong. Pencemaran mikroplastik yang terjadi di perairan Hong Kong berasal dari aliran Sungai Mutiara yang terkontaminasi 2 juta ton limbah per tahun. Hal ini terjadi karena banyaknya aktivitas manusia di sekitar Sungai Mutiara, seperti industri, peternakan, perikanan, pembuangan desa dan rumah tangga permukiman di sekitar sungai. Bentuk limbah mikroplastik yang ada di perairan Hong Kong yaitu serat plastik sebanyak 57,2%, pecahan plastik 37,6%, selaput plastik 2,4%, busa plastik 2,2% dan pelet 0,3%. Kandungan kimia plastik yang ditemukan di perairan Hong kong adalah polyethylene, polypropylene, polyethylene terephthalate, polyamide, polystyrene, polyester, acrylate polymer, dan polyvinyl chloride (Lo et al., 2018).

Kasus pencemaran mikroplastik keempat adalah di Italia, yaitu di Danau Maggiore, Danau Garda dan Danau Iseo. Ketiga danau ini adalah danau-danau yang terletak pada kawasan permukiman padat penduduk, yang mana danau-danau ini adalah sebagai pemasok utama kebutuhan air sektor pertanian, industri, perikanan dan air minum. Danau-danau ini juga terkenal sebagai destinasi pariwisata terkenal di Italia. Jenis material mikroplastik yang ditemukan di Danau Maggiore, Danau Garda, dan Danau Iseo adalah pecahan plastik sebanyak 73,7 %, filamen 3,4%, lembaran 2,7%, dan pelet plastik di bawah 2%. Kandungan kimia pada mikroplastik yang ditemukan adalah polyethylene (PE), polystyrene (EPS) dan polypropylene (PP) (Sighicelli et al., 2018).

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun