Oleh Hera, Io diserahkan kepada salah satu orang kepercayaannya, Argus, yang bermata seribu. Argus kemudian membawa Io jauh ke Mesir dan mengawasinya selama 24 jam setiap hari dengan matanya yang selalu bergantian terbuka.
Dengan demikian Zeus yang masih sayang-sayangnya dengan Io tidak dapat mengunjunginya. Dan Io pun tersiksa terjebak dalam tubuh sapi dan harus makan rumput setiap hari!
Dengan kepala penuh kabut nafsu dan kerinduan, Zeus akhirnya mengirimkan Hermes untuk membius Argus si Mata seribu dengan sulingnya, lalu membunuhnya saat Argus tertidur. Dengan demikian Io akan bebas.
Hermes berhasil. Namun kutukan Hera begitu kuat, sehingga tidak ada dewa lain yang bisa membebaskan Io dari bentuk sapinya. Sedangkan jika Zeus membebaskan Io, Hera akan tahu. Dan entah apa nasib mengerikan yang akan menimpa Io.
Io akhirnya terlunta-lunta dalam bentuk sapi yang dikerubungi lalat yang ternyata dikirimkan oleh Hera untuk mengganggu Io.
Sampai akhirnya Io terjatuh dan menangis.
"Duhai Zeus!" Serunya pedih,"Jika Tuan tidak mampu membebaskan Hamba, baiknya tuanku cabut saja nyawa ini, tidak sanggup lagi saya menanggung derita ini!"
Zeus pun tersentuh, lalu mengakui kebohongannya pada Hera. Memohon agar Io dibebaskan dengan janji, selamanya Zeus tidak akan menemui Io lagi.
Hera tersenyum menang, permohonan Zeus dikabulkan. Io kembali menjadi peri.
Tapi ternyata karena begitu lama menjadi sapi putih, kulit Io menjadi putih cemerlang. Sangat mengagumkan. Sampai orang-orang Mesir menganggapnya sebagai manusia setengah dewa dan mengangkatnya menjadi ratu. Selain itu, Io yang ternyata hamil dengan anak Zeus, akhirnya melahirkan Epaphus, yang kemudian menjadi raja Mesir.
Ganymede dan Zeus si Elang
Alkisah Hebe, yang bertugas untuk membawa piala berisi Ambrosia dan nectar yang merupakan makanan dan minuman para dewa di Olimpus, suatu hari tersandung sampai jatuh. Ambrosia dan Nectar yang sedianya merupakan hidangan para dewa pun jadi jatuh sia-sia.