Gayung bersambut, Io pun ternyata suka. Untuk menghindari intaian Hera yang sangat menakutkan, Zeus menciptakan kabut yang super tebal dimana-mana, sehingga tidak terlihat dari Olympus.
Ternyata ini malah membuat Hera curiga, kok mendadak banyak kabut ya? Baiklah di cek dulu.
Hera pun turun kebumi.
Zeus yang sedang berasyik masyuk dengan Io tidak menyadari, tapi Io dari sudutmatanya melihat sekilas kedatangan Hera dan segera memperingatkan Zeus.
Zeus panik. Waktu begitu sempit, apa yang harus dilakukan? Mau kaburpun tidak keburu merapihkan baju. Akhirnya, sim salabim. Io diubah menjadi sapi putih!
"Ah Ratuku," sambut Zeus gugup, "Selamat datang, kok tumben main-main ke sini?"
Hera menyipit curiga, melihat sapi betina yang cantik lalu melihat kepada pakaian Zeus yang berantakan, "Zeus Tuanku," tegurnya," Sedang apa anda disini dengan seekor sapi? Apakah kalian berdua sedang.....ehm.. berhubungan?"
"Aaaah.. Tidak tidaaaak!" Bohong Zeus, berusaha terlihat tersinggung,"saya hanya sedang mengagumi sapi cantik ini. Istimewa sekali bukan? Perhatikan bulu putihnya yang mempesona"
Hera bukanlah dewi kemarin sore, dengan kekuatannya yang hampir setanding dengan Zeus, dia dapat melihat bahwa itu adalah seorang peri air. Tapi dendam lebih baik dibayar dalam keadaan dingin. Dengan tenang dia meminta sapi itu, mengatakan dengan tegas, bahwa sapi secantik itu haruslah berada dalam kekuasaan dewi Olimpus.
"Atau.." Mata Hera merendahkan Zeus,"Anda betul berhubungan dengan seekor sapi?"
Zeus menyerah dan dengan sedih melihat kekasihnya dibawa Hera pergi.