Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Hakim Tidak Hanya Harus Adil, tapi Juga Bijaksana

20 Juni 2019   14:05 Diperbarui: 20 Juni 2019   14:40 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang wanita kulit hitam berusia awal 20-an tahun berdiri dengan agak gelisah di ruang sidang lalu lintas. Di sebelahnya berdiri anak perempuannya yang berbaju garis-garis merah. Keduanya sedang menghadap hakim dalam persidangan lalulintas. 

Suaminya duduk di belakang garis bersama orang-orang yang mengantri untuk disidangkan.

Hakim yang menyidangkan memerintahkan agar anak perempuan itu maju berdiri di sebelahnya dimimbar hakim. Dia ingin menanyakan kepadanya beberapa detail mengenai perkara yang sedang dihadapi Ibunya.

Setelah Hakim menanyakan beberapa pertanyaan awal, diketahui bahwa anak itu bernama Janice, berusia 6 tahun, bercita-cita menjadi guru setelah besar nanti. 

"Bagus sekali," Kata Hakim, "Dengan begitu, nanti setelah besar kamu bisa menolong orang lain untuk mensejahterakan diri mereka 'kan?"

"Ya Pak," Sahut Janice malu-malu.

"Sekarang, maukah kamu membantu saya dalam menangani kasus Ibumu? Dan kamu harus adil dan jujur, dan bantu saya dalam kasus ini, OK?"

"Okay," Janice agak bingung, tapi cukup gembira. Ibunya diseberang cengar-cengir setengah geli setengah cemas.

"Ibumu parkir ditempat yang salah, dan dendanya $100 (Rp. 1.420.000)," Janice ternganga lebar. Jumlah yang sangat besar untuk keluarga mereka.

"Sampai sekarang dendanya masih belum dibayar," Hakim melanjutkan, "jadi ada tambahan penalti kepada denda ini. Sekarang mari kita dengarkan penjelasan Ibumu," beralih ke pada Ibu janice,"Sekarang jelaskanlah, kenapa sampai Anda dikenakan denda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun