Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Aspek Kemanusiaan yang Tidak Bisa Digantikan "Artificial Intelligence"

16 Juni 2019   11:40 Diperbarui: 16 Juni 2019   16:54 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mckinsey Global Institute menyatakan bahwa, 53% dari kegiatan tenaga sales bisa diautomatisasi sehingga penggunaan tenaga penjualan bisa ditekan seiring dengan perkembangan teknologi AI. Jauh lebih murah menggunakan mesin penjual minuman, ketimbang harus menggaji orang untuk menjaga warung. Dan jauh lebih praktis, karena mesin tidak akan pernah marah-marah, bad mood dan tidak akan mengkorupsi uang.

Namun orang tidak selalu berbelanja karena butuh barangnya. Banyak Ibu-ibu yang rutin pergi kepasar untuk bersosialisasi, apakah dengan sesama pembeli maupun dengan penjualnya. Kebutuhan sosial ini yang tidak bisa digantikan oleh robot.

Robot akan bisa menyaingi manusia disaat manusia mengabaikan kelebihan sosialnya saat menjual : Bersikap galak dan tidak butuh pada pembeli, mencurangi timbangan, berbohong, atau bersikap acuh, persis seperti robot saat menjual.

Di negara-negara di mana segalanya diautomatisasi, memang segala sesuatu menjadi jauh lebih lancar, tetapi banyak orang menjadi tertekan karena kekurangan interaksi sosial yang manusiawi. Karenanya, usaha yang menekankan kepada pemenuhan kebutuhan sosial merupakan peluang dalam bersaing dimasa AI nanti.

Emosional

Program AI untuk merespons kebutuhan emosional seseorang sudah ada sejak lama dibuat, misalnya aplikasi Koko, dimana orang dipersilahkan mengetik masalah emosional yang mereka hadapi, yang kemudian direspons oleh mereka yang mempunyai solusi atas masalah itu. 

Memang ini berarti belum 100% AI karena masih ada intervensi manusia. Tapi dimasa depan diperkirakan dengan semakin membesarnya database maka AI akan bisa merespon secara otomatis berdasarkan data yang mereka miliki.

Ada juga sex dolls AI, yang kelak akan dijual kepada para lajang untuk menggantikan peran suami atau istri. Tidak hanya mereka akan dibuat sempurna secara fisik, tetapi akan diprogram untuk memenuhi kebutuhan emosional si pembeli.

Akan tetapi emosi manusia tidak cukup stabil dan terlalu kompleks untuk bisa dipenuhi oleh AI, dalam kondisi kritis dan unik, AI tidak akan berdaya untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia. Hanya manusia lain yang bisa memenuhi kebutuhan emosional manusia. Lengkap dengan semua cacat dan kekurangannya.

--

Jadi begitulah manusia, untuk hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaannya, tidak akan bisa digantikan oleh AI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun