Basic Law ini diberlakukan selama 50 tahun sejak pengembalian Hong Kong, yang berarti akan berakhir pada tahun 2047. Setelah itu sistem Komunis yang akan diberlakukan.Â
Sementara itu Tiongkok hanya memegang kendali atas sistem Pertahanan Regional dan hubungan Internasional secara umum  (meski secara terbatas Hong Kong dapat mewakili dirinya sendiri dalam beberapa forum Internasional)
Rasa tidak percaya rakyat Hong Kong kepada pemerintah Tiongkok tidak begitu saja muncul tiba-tiba, melainkan merupakan timbunan kekesalan dan ketakutan yang sudah ada bertahun-tahun ditambah oleh 'kompor' dari Amerika dan dunia Barat yang saat ini berkepentingan dalam perang dagang.
Ketidakadilan ini terlihat dari berbagai bentuk. Mulai dari pemilihan pemerintahan yang saat peralihan dikatakan akan bebas. Ternyata bebas dalam arti bebas memilih siapa saja yang sudah dicalonkan oleh Beijing.Â
Jadi misalnya CCP mencalonkan 5 orang, maka rakyat Hong Kong 'bebas' memilih dari 5 orang itu. Lalu akibat protes keras bertahun-tahun dari rakyat Hong Kong, tahun 2017 dijanjikan lagi untuk pemilu bebas yang sebenarnya. Tapi lagi-lagi dilanggar oleh pemerintah Tiongkok. Bahkan pemimpin-pemimpin protes ini dijebloskan kedalam penjara.
Lalu berbagai tuduhan kepada mereka yang dianggap merugikan CCP, sehingga mereka kemudian harus melarikan diri ke Hong Kong. Misalnya tuduhan korupsi kepada lawan politik, tuduhan sebagai mata-mata kepada para demonstran, pengkhianat negara kepada penjual buku illegal, dan seterusnya.Â
Sebagai gambaran betapa kerasnya CCP, kita bisa melihat kasus Feminist Five yang terjadi tahun 2015. Mereka memprotes pelecehan seksual dengan membagi-bagikan stiker.Â
Lalu mereka ditangkap, dituduh sebagai mata-mata (meski tidak terbukti) dan diancam hukuman penjara 5-8 tahun walau akhirnya batal karena tekanan dunia Internasional. Demikian kerasnya untuk hal kecil, apalagi untuk protes yang lebih serius!
Belum lagi pengaruh Amerika melalui internet. Saat ini berbeda dengan Tiongkok, Hong Kong bebas mengakses Twitter, Facebook, Instagram dll, yang berarti mereka mendapatkan pengaruh dari dunia Internasional (baca : Amerika) dimana mereka bisa melihat seperti apa kehidupan bebas itu, hal yang tidak terlalu dipahami rakyat Tiongkok daratan.
Amerika dalam suasana perang dagang dengan Tiongkok tentu saja akan mendapat keuntungan terhadap instabilitas di Tiongkok. Semua media Barat terutama Amerika yang berbahasa Mandarin, riuh memberitakan hal ini. Sebelumnya mereka mencoba dengan Peringatan Tian An Men, tetapi rakyat Tiongkok tidak bereaksi sama sekali. Tapi kali ini peluang mereka lebih besar.
Semua ini membuat rakyat Hong Kong semakin ketakutan dengan semakin mendekatnya 2047 dan hukum ekstradiksi ini bagaikan picu terakhir yang membuat mereka berpikir bahwa tangan-tangan CCP semakin mendekat dan mulai mengambil alih kebebasan mereka.Â