Mohon tunggu...
Riza Agnesia
Riza Agnesia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah di Universitas Negeri Semarang

Halo! Saya Riza Dinda Agnesia (19), seorang mahasiswa yang tengah menempuh studi di bidang Sejarah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Negeri Semarang. Sebagai seseorang yang sangat tertarik dengan sejarah, saya merasa terdorong untuk menggali lebih dalam tentang masa lalu, memahami makna dari peristiwa-peristiwa sejarah, dan menjaga kelestarian warisan budaya yang ada. Saya percaya bahwa sejarah dapat menjadi pedoman bagi kita dalam menghadapi masa kini dan masa depan, memberikan pelajaran serta wawasan penting untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Kultur Pendidikan di Era Pendudukan Jepang dan Indonesia Hari Ini

23 Desember 2024   12:39 Diperbarui: 23 Desember 2024   12:45 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Sekolah Rakyat di Era Pendudukan Jepang di Indonesia. (Sumber: Dinas Kebudayaan D.I. Yogyakarta)

Untuk mengembalikan kesadaran siswa tentang pentingnya menghormati guru, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, sangat penting untuk menanamkan pemahaman kepada siswa bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam hidup mereka. Pendidikan bukan hanya sekadar meraih nilai, tetapi juga mengenai bagaimana guru membimbing dan membentuk karakter siswa untuk menghadapi tantangan hidup. Siswa perlu disadarkan bahwa guru adalah pilar yang membantu mereka mencapai kesuksesan dalam akademik dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan memberikan pemahaman tentang sejarah pendidikan, seperti yang ditekankan dalam pidato Hirohito, siswa bisa menyadari bahwa kemajuan suatu negara tidak hanya bergantung pada kekuatan fisik, tetapi juga pada pengetahuan yang diterapkan oleh masyarakat. Mengajarkan siswa tentang sejarah bangsa dan peran penting guru dalam membangkitkan kembali negara akan memperdalam rasa hormat mereka terhadap profesi tersebut. Selain itu, penghargaan terhadap guru yang berdedikasi dapat menjadi salah satu cara untuk menunjukkan kepada siswa bahwa guru sangat dihargai. Penghargaan ini bisa diberikan dalam bentuk ceremony atau pengakuan khusus atas kontribusi mereka dalam dunia pendidikan. Sekolah juga bisa mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum untuk mengajarkan nilai-nilai seperti kesopanan, tanggung jawab, dan empati terhadap orang lain, termasuk guru. Langkah ini akan memperkuat rasa hormat antara siswa dan guru. Terakhir, dengan mendorong dialog terbuka antara siswa dan guru melalui kegiatan diskusi atau bimbingan, hubungan antara keduanya dapat semakin erat, dan siswa akan lebih menghargai peran guru dalam perkembangan pribadi dan akademik mereka. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan siswa dapat lebih menghormati guru sebagai sosok yang berkontribusi besar dalam pembentukan masa depan mereka dan kemajuan bangsa secara keseluruhan.

Penulis

-Riza Dinda Agnesia

-Annisa Gadia Zayyan

-Febryan Danar Syahputra

-Muhammad Rafif Radhitya

DAFTAR PUSTAKA

Abidah, A. (2023). Dampak Penggunaan Gadget terhadap Degradasi Moral Pelajar. Jurnal

Pendidikan dan Konseling (JPDK), 5(1), 2716-2725.

Muallifa, Rizki Nur. "Kronologi Kasus Guru Supriyani, Dituduh Aniaya Anak Polisi hingga

Mobil yang Ditumpanginya Ditembak Orang Tak Dikenal". diakses pada Kamis, 19 Desember 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun