Imunitas fisik terganggu
Kecemasan yang dialami dengan waktu singkat bisa meningkatkan reaksi sistem kekebalan tubuh. Kecemasan yang dialami berkepanjangan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan imunitas. Karena hormon kortisol menghalangi lepasnya zat hal ini dapat menimbulkan peradangan serta membunuh bagian dari sistem kekebalan yang mencegah infeksi.
Respon sistem kardiovaskular terganggu
Kecemasan bisa mempengaruhi degub jantung serta aliran darah menuju seluruh tubuh. Dalam keadaan ini, jantung berdegub lebih cepat, aliran darah pengangkut oksigen segar serta nutrisi menuju otak meningkat. Aliran darah yang cepat bisa mempersempit pembuluh darah. Kondisi ini dikatakan sebagai vasokonstriksi. Vasokonstriksi merespon dengan menaikkan suhu tubuh dan berkeringat dingin. Orang yang sering menderita kecemasan beresiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Mengganggu pola pernafasan
Orang dengan kecemasan mungkin mengalami pernapasan yang lebih cepat dan dangkal, yang dikenal sebagai hiperventilasi. Mengakibatkan paru-paru bekerja dengan mati-matian dalam mengambil oksigen dengan jumlah yang lebih besar serta dengan cepat menyebarkannya menuju seluruh tubuh. Pengambilan oksigen dilakukan tubuh agar kembali menjadi normal, akibat kelelahan peernapas yan tidak normal. Gejala hiperventilasi termasuk sakit kepala, lemah, lelah, dan rasa menggelitik.
Sistem pencernaan terganggu
Kecemasan mengakibatkan adrenalin pada tubuh meningkat, mengurangi aliran darah, mengendurkan otot perut yang berfungsi untuk mencerna makanan. Jika otot perut tidak bekerja dengan semestinya akan mengakibatkan mual, diare, perut bergejolak, dan hilangnya nafsu makan.
Meningkatkan intensitas buang air kecil
Cemas serta stress berlebih menimbulkan peningkatan keinginan buang air kecil, hal ini dialami jika merasa cemas dikarenakan fobia.
Pandangan islam tentang cemas