Mohon tunggu...
Riyola Wahyunisa
Riyola Wahyunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Keperawatan Universitas Airlangga

passionate about everything

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stop Jadi Yes Person! Mengapa?

14 Juni 2022   08:06 Diperbarui: 14 Juni 2022   09:44 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenali perasaan diri sendiri terlebih dahulu. Ketika mendengar permintaan orang lain, apakah kalian merasa senang, atau justru merasa terbebani. Jika kalian merasa terbebani, maka lakukan penolakan dengan cara yang sopan agar tidak melukai hati.

  • Buatlah Batasan yang Sesuai

Batasan yang dimaksud, seperti apa alasan dan kapan waktu kalian mengiyakan permintaan dari orang tersebut. Kemudian, lakukan analisis apakah permintaan tersebut berhubungan dengan tugas maupun pekerjaan kalian, atau justru tidak ada hubungan sama sekali.

  • Komitmen pada Diri Sendiri

Ketika mencoba untuk berhenti menjadi "Yes Person" pasti akan ada satu titik dimana orang lain merasa tidak senang dengan sikap kalian. Namun, kalian harus tetap berpegang teguh pada komitmen diri karena perubahan juga membutuhkan proses yang tidak singkat.

Stop! Menjadi yes person tak selamanya berarti negatif. Melainkan, suatu bentuk dimana orang lain akan dapat menghargai usaha, waktu, dan tujuan kalian. Bukan berarti kalian bisa menolak begitu saja segala bentuk penawaran dari teman, keluarga, maupun orang lain. Setidaknya perlu adanya pertimbangan dan cobalah sesekali mengatakan "Tidak" untuk hal-hal yang kurang bermanfaat atau tidak sesuai dengan tujuan.

REFERENSI

Pashia, A., Seeber, K., & Noe, N. (2022). Just Say "No": Empowering Ourselves and Our Expertise. LOEX Conference Procidings 2015.

Bontang Post. (2022). Berhenti Menjadi Yes Man. Accessed online https://www.jurnal.id/id/blog/berhenti-menjadi-yes-man/.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun