Kenali perasaan diri sendiri terlebih dahulu. Ketika mendengar permintaan orang lain, apakah kalian merasa senang, atau justru merasa terbebani. Jika kalian merasa terbebani, maka lakukan penolakan dengan cara yang sopan agar tidak melukai hati.
- Buatlah Batasan yang Sesuai
Batasan yang dimaksud, seperti apa alasan dan kapan waktu kalian mengiyakan permintaan dari orang tersebut. Kemudian, lakukan analisis apakah permintaan tersebut berhubungan dengan tugas maupun pekerjaan kalian, atau justru tidak ada hubungan sama sekali.
- Komitmen pada Diri Sendiri
Ketika mencoba untuk berhenti menjadi "Yes Person" pasti akan ada satu titik dimana orang lain merasa tidak senang dengan sikap kalian. Namun, kalian harus tetap berpegang teguh pada komitmen diri karena perubahan juga membutuhkan proses yang tidak singkat.
Stop! Menjadi yes person tak selamanya berarti negatif. Melainkan, suatu bentuk dimana orang lain akan dapat menghargai usaha, waktu, dan tujuan kalian. Bukan berarti kalian bisa menolak begitu saja segala bentuk penawaran dari teman, keluarga, maupun orang lain. Setidaknya perlu adanya pertimbangan dan cobalah sesekali mengatakan "Tidak" untuk hal-hal yang kurang bermanfaat atau tidak sesuai dengan tujuan.
REFERENSI
Pashia, A., Seeber, K., & Noe, N. (2022). Just Say "No": Empowering Ourselves and Our Expertise. LOEX Conference Procidings 2015.
Bontang Post. (2022). Berhenti Menjadi Yes Man. Accessed online https://www.jurnal.id/id/blog/berhenti-menjadi-yes-man/.