Bandung - Dibalik dengan kota yang ramai oleh masyarakat Bandung maupun dari luar Bandung, masih tersimpan kisah sedih seorang bapak - bapak yang kekurangan fisik nya masih semangat untuk mencari rezeki.
Kehidupan yang normal dengan keadaan fisik normal merupakan keinginan semua orang dimanapun, namun kehendak tuhan mengatakan berbeda kepada bapak ini dengan kekurangan fisik nya.
Kekurangan fisik bukan menjadi suatu tantangan bapak tersebut untuk mencari rezeki dan menafkahi istrinya. Karena bapak ini merasa sudah menjadi tanggung jawab nya tetap mencari rezeki untuk istri walaupun dengan kekurangannya.
Dengan bermodalkan peralatan montir didalam tasnya dan tongkat untuk membantu jalan dikarenakan salah satu kaki nya yang harus direlakan untuk diamputasi karena kecelakaan lalu lintas, bapak ini tetap semangat untuk bekerja sebagai montir panggilan oleh orang-orang yang membutuhkan montir.
Tetapi dibalik kekurangan fisik nya ini ada kronologi yang sangat sedih, ternyata bapak ini kekurangan fisik nya dikarenakan kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kelalaian teman nya yang menerobos lampu merah yang berada di daerah maleber dekat kosambi, dan mencoba menanyakan tragedi peristiwa kecelakaan tersebut kepada bapak berinisial A (43).
Bapak yang berinisial A ini warga asli kota Bandung, gang Ciroyom 2, jl Ciroyom, kec Andir, kota Bandung.
"waktu itu saya sama teman saya lagi narik angkot jam 12 malem pada tahun 82, teman saya nerobos lampu merah dan posisi nya saya sedang tidur di kursi belakang, lalu mobil di tabrak oleh mobil lain dari arah kanan kalo tidak salah mobil yang saya dan teman saya naikin sampai terpuntang-panting 3 kali sampai mobil ancur dan kaki saya terjepit oleh mobil yang menyebabkan kaki kiri saya harus diamputasi, tetapi disaat kejadian tersebut teman saya selamat dan kabur tidak menolong saya saat kejadian tersebut, sampai saat ini belum pernah bertemu lagi dengan teman saya tersebut." Ujarnya, jumat 29/12/2023
Tetapi dengan kejadian tersebut bapak A ini tidak dendam kepada teman nya, melainkan dia tetap menjalani hidupnya agar bisa menafkahi istri dan anak nya sampai sekarang. Saat ini anak nya sudah dewasa dan sudah mempunyai anak satu, lalu anak nya meneruskan profesi bapak nya saat dulu yaitu sepagai supir agar bisa membantu bapak dan ibu nya untuk makan dan keperluan lainnya.
Saya melihat bapak A betapa gigihnya, seorang yang sudah berusia tidak muda lagi dan dengan kondisi kekurangan fisik masih tetap semangat untuk mencari rezeki.
"iya saya masih tetap mencari rezeki ini karena ingat istri yang harus dinafkahi walaupun dia bekerja juga dan walaupun saya sudah disuruh untuk diam saja dirumah, saya tetap ingin keluar karena sudah terbiasa bekerja waktu dulu jadi saya suka merasa bosan dan diluarpun kadang saya ikut sama anak saya kerja sebagai supir." Ujarnya