Mohon tunggu...
Arisman Riyardi
Arisman Riyardi Mohon Tunggu... Lainnya - its me! hey...

Jika anda berfikir disini terlalu sunyi, yuk ke www.riyardiarisman.com !

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar dari "The Music of Silence"

26 Mei 2020   15:05 Diperbarui: 26 Mei 2020   15:30 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki adegan yang enggak boleh dilewatkan (Sumber: Mola TV)
Memasuki adegan yang enggak boleh dilewatkan (Sumber: Mola TV)

Perjuangan hidup ala orang dewasa pun dimulai. Saya pikir akan ada 'gejolak emosi' di babak ini, tapi lama-kelamaan saya merasa film menjadi tak tentu arah, tapi masih layak dinikmati karena fashion Eropa tahun 90an begitu menarik.

Sampai pada akhirnya Amos memantapkan dirinya untuk menjadi penyanyi opera, dan mengikuti aturan kedisiplinan, barulah saya merubah posisi nonton menjadi serius lagi. Part yang enggak boleh dilewatkan.

Amos yang diperankan oleh Toby Sebastian semakin membuat saya sesak nafas. Adegan latihan bernyanyi dalam film ini seperti punya nyawa tersendiri, saya pikir kalau dibuat lebih banyak akan lebih seru. Secara keseluruhan, Film The Music of Silence memberikan komposisi yang pas dan baik untuk penontonnya dalam memahami betapa kerja kerasa Amos dalam meniti karir dan mengikuti arus kehidupan. Karena pada akhirnya tak ada istilah kebetulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun