Mohon tunggu...
RIYANUR RIZKI FATHURAHMAN
RIYANUR RIZKI FATHURAHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HOBI Bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaji Kecil Menjadi Sebab Kekurangan Guru? Atau Hal Lain?

6 Oktober 2024   21:26 Diperbarui: 6 Oktober 2024   21:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Menurut saya pribadi juga salah satu solusinya yaitu dengan mengadakan program yang menjanjikan kepada guru baik yang muda maupun yang sudah lanjut usia, kemudian juga pemerintah memberikan beasiswa kepada anak-anak muda yang ingin mengambil kuliah dengan jurusan pendidikan agar sekiranya banyak anak muda yang tertarik menjadi generasi penerus guru karena dengan hal itu kitab isa mewujudkan generasi emas 2045.


Selain itu, pemerintah perlu memperhatikan kesejahteraan guru. Kenaikan gaji, tunjangan, dan fasilitas yang layak akan sangat membantu meningkatkan minat generasi muda untuk berprofesi sebagai guru. Dengan jaminan kesejahteraan yang lebih baik, guru-guru yang ada akan lebih termotivasi dan merasa dihargai.

Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi para guru juga sangat penting. Guru yang memiliki kompetensi dan pelatihan yang baik akan mampu memberikan pendidikan berkualitas kepada murid-muridnya. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga pendidikan harus terus meningkatkan program pelatihan bagi guru, baik bagi mereka yang baru memulai karier maupun yang sudah berpengalaman.


Kesimpulan
Kekurangan guru di Indonesia merupakan masalah yang serius dan harus segera ditangani. Faktor-faktor seperti pensiun massal guru dan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi tenaga pengajar berkontribusi pada masalah ini. Dampaknya, kualitas pendidikan di Indonesia dapat semakin menurun, terutama di daerah-daerah yang sudah tertinggal.


Solusi yang dapat diambil meliputi perbaikan sistem rekrutmen guru, peningkatan kesejahteraan guru, serta pelatihan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah strategis dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia dapat mengatasi kekurangan guru ini dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk masa depan yang lebih baik. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan guru adalah ujung tombak dari proses tersebut. Oleh karena itu, masalah kekurangan guru harus menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan pendidikan di Indonesia.

REFERENSI :
Suryani, N. (2023). Kemendikbudristek: Indonesia kekurangan 1,3 juta guru pada 2024.

Antaranews.com. https://m.antaranews.com/berita/3707871/kemendikbudristek-indonesia-
kekurangan-13-juta-guru-pada-2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun