Mohon tunggu...
Toto
Toto Mohon Tunggu... Freelancer - Robusta Addict

Picnic Planner . Robusta Addict . Ambivert

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Muhaimin dan Doa Anai-anai

8 Februari 2019   21:33 Diperbarui: 8 Februari 2019   21:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

........Mohon ditunda"

Tenang sekali, sang anai-anai yang sudah lelah kedinginan merapatkan diri pada sekam yang membara, ia sudah berusaha dan sudah berdoa tunai sudah tugasnya, ia pasrahkan nasibnya sekarang pada keridoan Tuhan, maka mendadak hujan berhenti, tempayan bocor yang sedari tadi menjadi tadahan, lalu menumpahkan air pada sekam, sang anai-anai selamat dan terbang.

Muhaimin diam setelah mendengar doa anai-anai, seperti ada malaikat yang menyentiknya, bahwa kuasa milik yang Esa, mendadak ia menegadahkan tangan ke langit.

"Tuhan engkau pemilik gerimis yang syahdu, dan pemilik anai-anai yang tadi selamat, aku berdoa sederhana dan penuh ketulusan hati"

Tik.. tik.. tikk (suara gerimis)

"Jadikan anai anai tadi Kepala Sekolah kami"

.   .   .

Hari Senin anai-anai berpidato

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun