Mohon tunggu...
Riyansyah Saputra
Riyansyah Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Loving, Caring, Giving and Sharing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agenda Setting dalam Pemberitaan Covid-19

7 Juli 2021   21:48 Diperbarui: 7 Juli 2021   22:33 3245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Fenomena pandemic COVID-19 (Corona Virus Desease 2019) merupakan suatu fenomena yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya sehingga pentingnya informasi mengenai pandemic ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat betapa berbahayanya virus ini membuat masyarakat harus waspada terhadap persebarannya. Informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah informasi yang terbaru, terpercaya dan kredibel sehingga masyarakat mampu untuk memahami bagaimana cara yang tepat untuk melindungi dirinya dan orang-orang disekitarnya dalam menghadapi pandemic COVID-19. Dalam hal ini tentu media massa sangat dibutuhkan untuk menjadi wadah pemberitahuan informasi kepada masyarakat sehingga berita dapat tersampaikan secara massif.
Dalam teori Agenda Setting, proses pembentukan opini public diawali dengan adanya kebijakan redaksi, penyebaran berita virus corona atau COVID-19 dianggap sebagai berita yang sangat penting sehingga memengaruhi kebijakan redaksi media. Media menganggap bahwasannya pemberitaan mengenai COVID-19 menjadi lebih menarik dan lebih penting daripada berita lainnya. Oleh karena itu seluruh media yaitu media cetak, media elekronik dan media internet banyak melakukan penyebaran berita dan informasi terkait tentang COVID-19 yang kini sedang dihadapi.


Pemberitaan COVID-19 di Media Cetak
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS Pusat) terhadap 434 media cetak seluruh Indonesia menyatakan bahwa 71% perusahaan pers cetak mengalami penurunan omzet lebih dari 40% selama pandemic COVID-19 ini terjadi. Media cetak dapat dikatakan sebagai media yang paling aktual dan dapat dipercaya karena berita yang disampaikan melalui beberapa proses, mulai dari proses peliputan, mengumpulkan data, fakta dan juga melalui tahap verifikasi sehingga informasi yang disampaikan terbaru, terpercaya dan kredibel. Dengan begitu tentu saja pemberitaan COVID-19 di media cetak dapat dikatakan sebagai media yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan tepat. Sesuai dengan teori Agenda Setting media cetak diharapkan dapat menciptakan kesadaran dengan menekankan sebuah isu yang penting untuk dilihat terkhusus dalam pemberitaan pandemic COVID-19. Akan tetapi karena pandemic ini pengguna media cetak menjadi berkurang karena banyak yang beralih ke media elektronik dan media online atau internet.


Pemberitaan COVID-19 di Media Elektronik
Dengan terjadinya pandemic COVID-19 mengharuskan masyarakat untuk tetap berada dirumah untuk mengurangi kasus penyebaran virus yang terus meningkat setiap harinya. Televisi dan Radio menjadi media yang massif melakukan penyebaran berita terkait pandemic COVID-19 sejak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan dua warga negara Indonesia positif terinfeksi virus Corona pada 2 Maret 2020 yang lalu. Televisi dan Radio menjadi media arus utama yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi. Pemerintah juga aktif dan gencar dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media elektronik televisi dan radio dengan penayangan berita diberbagai stasiun televisi, siaran radio dan juga iklan layanan masyarakat sebab sosialisasi dan komunikasi terkait pandemi COVID-19 harus disampaikan secara detail dan sistematis ke seluruh lapisan masyarakat. Kredibilitas media elektronik dapat dipercaya karena media elektronik seperti televise dan radio memiliki badan pengawas yaitu Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang selalu mengatur dan memberikan standar dalam penyiaran program.


Pemberitaan COVID-19 di Media Internet
Media internet masih menjadi primadona dikalangan masyarakat sehingga berita online mejadi pilihan utama masyarakat di masa pandemic saat ini. Pemberlakuan aturan untuk tetap berada dirumah saja membuat aktivitas yang biasa dilakukan oleh masyarakat dilakukan secara daring atau online sehingga media internet menjadi media yang kini banyak digunakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari We Are Spesial pada semester pertama tahun 2020 terdapat peningkatan akses penggunaan internet hingga 6 jam 43 menit per hari. Oleh karena itu masyarakat banyak mendapatkan informasi dan berita melalui online yang didapat dari internet dan juga media sosial, akan tetapi kredibilitas berita yang disampaikan melalui media sosial masih diragukan sebab belum adanya regulasi yang mengatur diranah digital sehingga banyak berita yang tidak sesuai dengan fakta atau hoaks karena masih ada sebagian masyarakat yang menelan mentah-mentah berita yang didapat. Saat ini pemerintah sedang gencar memberitakan dan memberikan informasi terkait vaksinasi COVID-19 yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi terjadinya penular virus corona atau COVID-19, akan tetapi banyak berita yang tersebar tidak sesuai fakta seperti contohnya kematian seseorang akibat vaksinasi COVID-19 yang diterimanya akan tetapi berita tersebut tidak benar karena kematiannya tersebut disebabkan oleh penyakit yang ia derita sebelumnya atau penyakit bawaan tetapi masyarakat yang menelan berita secara mentah-mentah merasa takut dan tidak mau melakukan vaksinasi sehingga hal tersebut menghambat pemerintah dalam upaya memberikan vaksin kepada seluruh lapisan masyarakat.


Urgensi Agenda Setting Pemberitaan COVID-19
Pemberitaan terkait penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) melalui berbagai macam jenis media seperti media cetak, media elektronik dan media internet dinilai cukup efektif untuk melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat. Teori Agenda Setting percaya media dapat menentukan apa yang dianggap penting oleh masyarakat dan dapat dikatakan juga bahwa agenda media bisa menentukan agenda public. Pemberitaan yang dilakukan secara massif oleh media terkait penyebaran COVID-19 secara eksplisit menjadi agenda utama media pemberitaan hingga saat ini mulai dari awal kasus adanya korban yang dinyatakan positif terjangkit virus corona, sosialisasi hingga arahan kepada masyarakat untuk melakukan vaksin COVID-19. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pemberitaan media berusaha untuk menciptakan public awareness dengan menekankan pemberitaan terkait COVID-19 karena hal ini menjadi topik utama dalam pemberitaan saat ini yang dibutuhkan oleh public. Frekuensi pemberitaan terkait isu ini selalu menjadi prime time dan headline news diberbagai media, hal tersebut juga didukung dengan adanya media sosial yang melakukan penyebaran informasi secara luas melalui pesan teks, gambar atau video dan hal tersebut menjadi trending dikalangan masyarakat.


PENUTUP
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuan dapat disimpulkan bahwa terkait isu kasus penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) yaitu tentang informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah yang terbaru, terpercaya dan kredibel sehingga masyarakat mampu untuk memahami bagaimana cara yang tepat untuk melindungi dirinya dan orang-orang disekitarnya dalam menghadapi pandemic COVID-19. Agenda Setting dalam hal ini melakukan proses pembentukan opini public diawali dengan adanya kebijakan redaksi, penyebaran berita virus corona atau COVID-19 dianggap sebagai berita yang sangat penting sehingga memengaruhi kebijakan redaksi media. Media menganggap bahwasannya pemberitaan mengenai COVID-19 menjadi lebih menarik dan lebih penting daripada berita lainnya. Oleh karena itu seluruh media yaitu media cetak, media elekronik dan media internet banyak melakukan penyebaran berita dan informasi terkait tentang COVID-19 yang kini sedang dihadapi. Teori Agenda Setting percaya media dapat menentukan apa yang dianggap penting oleh masyarakat dan dapat dikatakan juga bahwa agenda media bisa menentukan agenda public. Pemberitaan yang dilakukan secara massif oleh media terkait penyebaran COVID-19 secara eksplisit menjadi agenda utama media pemberitaan hingga saat ini mulai dari awal kasus adanya korban yang dinyatakan positif terjangkit virus corona, sosialisasi hingga arahan kepada masyarakat untuk melakukan vaksin COVID-19. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pemberitaan media berusaha untuk menciptakan public awareness dengan menekankan pemberitaan terkait COVID-19 karena hal ini menjadi topik utama dalam pemberitaan saat ini yang dibutuhkan oleh public.


Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian serupa melalui pendekatan yang berbeda atau melalui kajian yang berbeda sehingga penelitian ini nantinya dapat menjadi bobot pengembangan keilmuan khususnya dalam ilmu komunikasi.
2. Bagi pembaca
Penelitian mengenai pemberitaan COVID-19 dengan menggunakan teori Agenda Setting dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi dalam memahami bagaimana media melakukan pemberitaan yang memiliki kepentingan public.

DAFTAR PUSTAKA
Buku

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik. Jakarta: Rajawali Pers.
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti
Littlejohn, Stephen W, Karen A Foss, 2017, Theories of Human Communication Eleventh Edition.Long Grove, Illinois, United States: Waveland Press, Inc.


Artikel Jurnal dengan DOI
Bayquni, B., & Santoso, P. Y. (2021). POSTKOMODIFIKASI PORTAL BERITA DI KOMPAS.COM PADA PEMBERITAAN VAKSIN COVID-19. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 20(1).  
Kurniawan, E. P., & Irwansyah, I. (2021). AGENDA SETTING DALAM ISU-ISU KONTEMPORER DI SELURUH DUNIA. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 3(1), 105-119.
Slavnic, D. K. (2016). Agenda setting in the world of online news: New questions for new environment. CM Communication and Media. Vol. 11 (36):47-70. 


Artikel Jurnal
Abdullah, M. Q., Hayat, N., & Rahman, A. (2020). The Agenda Setting of Corona: Analysis of the Corona Dissemination Impact on the Community. Mediator: Jurnal Komunikasi, 13(2), 141-155.
Fahrimal, Y., Husna, A., Islami, F., & Johan, J. (2020). Media dan pandemi: Frame tentang pandemi Covid-19 dalam media online di Indonesia (Studi pada portal berita Kompas. com dan Detik. com). Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 24(2), 169-186.
Wuryaningrum, R. (2021). ELEMEN DETAIL WACANA BERITA POSITIF TENTANG COVID-19 PADA MEDIA ON LINE. FKIP e-PROCEEDING, 235-252.
Yosia, B. (2021). OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN VIRUS COVID-19 DALAM OKEZONE. COM. Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, 5(1), 1-16.


Newspaper Article on Website
RG. (2020, 26 Juli). Realitas Media Ditengah Pandemi COVID-19. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Lembaga Negara Independen.
Vera Vlesia. (2021, 9 Februari). Pentingnya Pers Ditengah Pandemi COVID-19. Pemerintah Kabupaten Belitung Timur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun