Mohon tunggu...
Riyan Singgih Nasution
Riyan Singgih Nasution Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A full time Corporate Public Relations Consultant at Leo Burnett Indonesia and part time Contributing Editor at Liputan6.com who has a true vision and perspective of life for Fashion, Beauty, & Lifestyle. I see world through words. http://lampiranfakta.wordpress.com | Critical and Logical Thinker | Social and Fashion Enthusiast. Desirable yet hard to describe.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Break Up? Do We Need Drama?

23 April 2017   23:54 Diperbarui: 24 April 2017   09:00 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Look at me, listen to me, please…. I… don’t wanna break up…” -Libra.

“For what?” -Aquarius.

“Please dude, don’t be so… drama.” -Taurus.

**

Bulan Mei tahun 2013 ini didaulat oleh Ben dan Ayla sebagai sesi pancaroba dari musim panas, tidak hanya panas untuk temperatur, namun juga keadaan diantara mereka dalam hubungan percintaannya yang telah berlangsung selama sembilan bulan lamanya. Selama itu pula sejak bertengkar hingga sekarang, mereka tidak berkomunikasi secara intens disebabkan oleh amarah dan egoisme, serta gengsi yang mereka miliki, sehingga kata maaf pun tidak menjadi materi utama yang mereka anjung untuk menyelesaikan prahara yang terjadi diantara hubungan mereka.

Damn that was good” Kata Kifani di malam yang sunyi tersebut, sambil memakai pakaiannya di rumah kosongnya yang bertempat di Antapi, Bandung. Renggangnya hubungan Ben dan Ayla, menyebabkan semakin eratnya hubungan Ben dengan Kifani,. Mojang Bandung yang menjadi penyebab utama prahara yang dialami oleh mereka ini menyatakan ketertarikannya tidak melalui lisan, melainkan hubungan yang dijalaninya dengan tulus hingga akhirnya mereka terlampau melakukan hal yang di luar batas suatu hubungan tanpa kejelasan tersebut.

Yes Fan, that was amazing…” Ucap Ben seraya memeluk Kifani dari belakang saat iya sedang memakai pakaian.

“Yuk tidur, atau mau nonton DVD sambil peluk-pelukan gemes sebelum lo pulang besok? Hahaha”

“Kalo bisa ga pulang sih, gue maunya gapulang deh, Boleh yuk nonton DVD aja, ada film apa Fan? Yang horror dong”

“Kan nanti masih bisa kabaran terus ketemu-ketemu lagi” Balas Kifani sambil memberikan senyuman manisnya kepada Ben seraya berjalan ke arah lemari yang berisikan film-film koleksinya. Diputarnya film horror tersebut tepat di jam 11 malam waktu Bandung, dengan suhu dingin yang mencapat 16 derajat, ditemani oleh banyaknya suara saut-menyaut jangkrik dan kodok dari balik rumah itu.

Empat hari tiga malam lamanya Ben pergi ke Bandung dan menginap di rumah Kifani tanpa sepengetahuan Ayla, selama itu pula ia tidak mendengar kabar darinya. Hubungan mereka berjalan tanpa arah dan tujuan yang berlandaskan komitmen dan prinsip awal mereka, menggantung tanpa kejelasan bagaikan balon udara berisikan helium yang diterbangkan ke atas, bebas mengarah kemanapun angin membawa. Keduanya pun diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun baik melalui telepon maupun pesan singkat, Line / WhatsApp.

Kondisi seperti ini disebabkan munculnya gengsi lebih yang dimiliki oleh Aquarius dan Libra. Rasa “tidak ingin kalah walaupun salah” terlihat jelas pada sosok Libra yang egois dan tidak mau terlibat dalam kerancuan akan hal apapun. Pun sebetulnya, Aquarius adalah sosok pribadi yang sama, tetapi mereka selalu memprioritaskan perdamaian, tenang, jauh akan kerancuan, serta keributan, walaupun, beberapa diantara mereka bersifat tempramen, atau cepat sekali meluapkan emosi nya, terutama untuk hal yang menyangkut posesifitas. Namun, sikap diam nya seorang Aquarius mencirikan bahwa mereka tidak mau terlibat begitu jauh untuk hal yang menurut mereka tidak penting, begitupun dengan Libra yang memiliki prinsip tidak jauh berbeda dengan Aquarius. Kesamaan sifat mereka akan hal ini dapat menyebabkan renggangnya hubungan, baik percintaan maupun pertemanan sekalipun. Sifat Libra yang sangatlah cuek mendukung semakin jauhnya harapan untuk bisa memperbaiki suatu hubungan yang mengalami permasalahan atau prahara. Aquarius, dengan kadar gengsi yang tinggi akan cenderung lebih bersikap diam, menunggu hingga orang yang bermasalah dengannya secara langsung berbicara dengannya, maka penyelesaian akan masalah yang dihadapi dapat muncul dalam waktu yang tidak akan lama. Mereka merupakan pribadi yang idealis, apa yang menurut mereka benar, maka akan diperjuangkan sampai titik darah penghabisan, namun kenyataannya jika mereka dihantapkan dengan keadaan yang berisikan fakta-fakta dari kebenaran akan kesalahan yang dilakukannya, maka mereka pun akan secara tulus mengaku salah dan meminta maaf. Aquarius adalah sosok pribadi yang dapat dengan mudah mengutarakan apa yang dirasakan dan dipikirkannya secara langsung, kecuali cinta dan apapun yang berhubungan dengan gengsi. Sementara Libra, akan tetap bersandiwara seolah-olah mereka tidak memiliki kesalahan apapun, hingga muncul saat yang tepat untuknya menurunkan ego.

***

Sampailah Ben di depan rumah Ayla. Sontak ia pun langsung masuk ke dalam rumah Ayla yang tidak terkunci pintu dan pagarnya. Suasana panas akan menyengatnya matahari di siang itu, membuat penglihatannya kabur saat memasuki ruang tamu rumah Ayla. Ia pun segera memberikan salam seraya menyebut nama Ayla. “Assalamualaikum, Ay… Ayla, kamu ada di rumah kah?” Saut Ben sambil duduk di pintu ruang tamu.

“Eh.. Ben, haloo apakabar kamu? Nyariin Ayla ya?” Saut suara kecil yang berasal dari dapur mengarah ke ruang tamu, perlahan muncul menjadi terdengar jelas oleh Ben. Dan, ternyata, ia adalah Ibu nya Ayla.

“Halo tante, kabar baik alhamdulillah, iya nih tan, Ayla ada kan yah di rumah sekarang?” Jawab Ben dengan sopan dan santun seraya mencium tangan Ibunda.

“Lhoo tante kira dia pergi sama kamu, soalnya ga ada di rumah nih seharian”

“Oh gitu ya tan.. Ayla bilang ga ke tante dia pergi kemana? enggak ya?”

“Duuh itu anak mah kadang suka main pergi aja ga pake bilang ke tante, kamu tau sendiri kan itu anak gimana.. hayuk masuk dulu sini duduk, panas di luar kan kasian kamu jauh-jauh dateng” Ajak Ibu nya Ayla untuk masuk dan mengarahkannya duduk di ruang tamu seraya berjalan ke arah dapur untuk menyediakan minum untuk Ben. Keluarga Ayla dan Ben, belum menjangkau tahap saling mengenal, keduanya saling tidak memberitahu kejelasan hubungan mereka selama sembilan bulan ini, sehingga Ben dan Ayla dianggap hanya sebatas sahabat di lingkup perkuliahannya.

Sontak Ben langsung dengan cepat mengeluarkan ponsel dari dalam kantung celana jeans nya, dan mengirimkan pesan singkat melalui Line kepada Ayla. “Ay, kamu di mana? Aku di rumah kamu, kok kamu ga ada?” Dikirimnya pesan tersebut berbarengan dengan diterimanya balasan pesan Kifani, sontak Ben pun tersenyum dan langsung membalas pesan tersebut. Sang ibunda pun datang menhampiri dengan membawa air putih dingin untuk Ben.

“Silahkan ya, ambil aja kalo mau minum lagi, tante mau ke kamar dulu yah”

“Makasih banget ya tante, ini aku bentar lagi juga mau langsung pulang kok, ke kampus sih kayaknya buat nyari Ayla, hehehe makasih yah tan” Angguk Ben dengan santun sambil berdiri dan kembali mencium tangan ibunya Ayla.

Menitpun berlalu dengan cepat, berganti dengan jam yang tidak kalah cepatnya dengan setiap balasan yang dikirimkan oleh Ben ke Kifani secara intens. Komunikasi yang terjalin diantara keduanya bahkan lebih erat dibandingkan sebelumnya, terutama setelah kejadian “hangat” yang dialami secara sengaja oleh mereka berdua saat di Bandung beberapa hari lalu. Setiap hari mereka tidak luput dari percakapan singkat— bahkan panjang dimulai dari terbitnya matahari hingga terbenam —dan telepon, layaknya sepasang calon pasangan yang akan menjalin hubungan percintaan.

“Ehiya Ben, btw, gue main yah ke Jakarta, kayaknya sih minggu depan, sekalian gue mau nengokin om gue yang tinggal dan kerja di daerah Harmoni situ” Tutur Kifani saat sedang berbincang-bincang via Facetime dari iPhone mereka masing-masing.

“Wiiiih asik, yaudah sini ya, nanti kabaran aja kalo emang beneran jadi ke sini Fan.” Jawab Ben dengan semangat. Padahal, pernyataan gugup dan bimbang menghantui dirinya; kabar dari Ayla yang tak kunjung ia terima dari tadi siang, niat Kifani yang ingin bertemunya di Jakarta minggu depan, kejelasan hubungan Ben dan Ayla yang Kifani tidak tahu, dipikirkan oleh Ben di dalam hati dan pikirannya. Hingga terdengar suara ketukan dari balik jendela kamar nya, Ayla pun memanggilnya dengan keras dari luar kamar Ben yang tepat berada di bagian paling depan rumah kos-kosan tempat nya tinggal.

“Ben, buka pintunya sekarang!”

Ben pun panik, ia pun langsung dengan sigap mematikan Facetime nya, tanpa lisan apapun yang ditinggalkan. “Iya Ay..” Jawab Ben seraya berjalan ke arah pintu kamar dan membuka kunci nya.

“Siapa tadi di telepon? Kenapa mesra banget?! Itu si Kifani-kifani itu? Bener-bener masih berhubungan Ben??! Kamu anggep aku ini apa sih, hah?! Sampah?!”

“Lah, toh kamu juga ga ngasih kejelasan apa-apa! Aku samperin kamu pun, kamu nya ga ada, aku chat kamu, kamu nya ngilang ga bales sama sekali, masih aja jual mahal! Dan karena ga ada kejelasan apapun ya aku anggep kita udahan!”

“Ya kamu gila apa gimana sih Ben! Masa lo yang udah ketauan jelas selingkuh dan salah, tapi gamau ngaku!! Gw ga ngerti lagi sama lo Ben! Gila lo!” Lontar Ayla dengan suara keras seraya membanting pintu kamar kos Ben dan pergi keluar tanpa meninggalkan pesan apapun.

“Ay aku sayang sama kamu Ay..” Teriak Ben sambil berlari menghampirinya.

Ayla pun berhenti dari langkahnya dan sontak membalikkan tubuhnya, melihat Ben dari kejauhan, “Kalo kamu sayang, kenapa kamu ngelakuin ini Yang? Aku gamau putus dari kamu tapi… entah mesti gimana lagi…” Jawab Ayla dengan tangis. Ia pun melanjutkan langkahnya sampai masuk ke mobil dan bergegas pergi.

Taurus. Sosok pribadi yang memiliki karakteristik dan sifat unik, keras kepala namun jika mereka sudah memantapkan prinsip, komitmen, dan hati nya kepada sesuatu, terutama seseorang, maka, tidaklah perlu khawatir. Taurus dikenal sebagai salah satu orang yang sangat setia, bahkan zodiak dengan rating paling tinggi perihal poling kesetiaan, bahkan untuk di bagian awal “PDKT” pun, jika mereka sudah memutuskan untuk dengan orang yang pintar mengambil hatinya, maka mereka pun akan menutup pintu hati dan mata untuk yang lainnya. Karakteristik dan sifatnya yang keras membuat mereka mahal di bagian awal, jika bertemu dengan sosok Libra yang ambisius, mereka akan saling cocok, di bagian awal. Mahalnya Taurus hanyalah sebagai ujian yang diberikan oleh mereka untuk orang-orang yang sedang diuji olehnya, apakah patut untuk mendapatkan hati mereka secara sepenuhnya, berbarengan dengan pintarnya Libra dalam membuat kenyamanan terhadap siapapun, yang membuat Taurus luluh secara bertahap dan perlahan. Keambisiusan seorang Libra yang erat kaitannya dengan Drama, sebetulnya dapat membuat sosok seorang Taurus pergi, mereka adalah orang-orang yang— jika bisa —menghindari drama, karakteristik dan sifatnya yang keras menjadikannya careless, terutama untuk hal-hal yang berbau drama, sehingga, dalam cerita ini, pertemuan Ben dan Kifani pertama kali dilakukan tanpa campur tangan drama, tetapi sex.

((Stay tuned for the next episode!))



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun