Mohon tunggu...
Riyan Singgih Nasution
Riyan Singgih Nasution Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A full time Corporate Public Relations Consultant at Leo Burnett Indonesia and part time Contributing Editor at Liputan6.com who has a true vision and perspective of life for Fashion, Beauty, & Lifestyle. I see world through words. http://lampiranfakta.wordpress.com | Critical and Logical Thinker | Social and Fashion Enthusiast. Desirable yet hard to describe.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Open Relationship?

6 Februari 2017   01:38 Diperbarui: 6 Februari 2017   02:13 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Kifani siapa Ben?”

Ben pun kaget, bagaimana Ayla bisa mengetahui keberadaan Kifani. Tetapi ia tetap tenang dan berperilaku seolah-olah tidak apa-apa, ia pun menghampiri trotoar jalan dan berhenti saat Ayla memaksanya untuk berbicara.

“Dia temen aku di AIESEC Ay, bukan siapa-siapa sumpah”

“Kenapa aku baru tau? Kamu selingkuh?”

“Lah kok main nge judge aja kalo aku selingkuh sih? Ga ada angin ga ada ujan tapi langsung banget bilang gitu?”

“Aku ga nge judge! Kenapa aku bisa tau?! Aku baca chat-chat kamu sama dia!” Balas Ayla dengan marah sambil menunjukan bukti-bukti percapakan Ben dan Kifani melalui handphone nya.

“Ay, kok gitu….” Ben pun kehabisan alasan untuk membela dirinya. “Kita bisa omongin ini baik-baik ya, tapi kayaknya jangan sekarang deh, kita lagi sama-sama panas dan gabisa berbicara dengan pikiran dingin, nanti malem aku telfon kamu ya”

“Ga perlu.” Ayla bergegas pergi keluar dari mobil Ben dengan membanting pintunya, dan berlari menghampiri angkutan umum yang biasa dinaiki nya untuk pulang ke rumah.

“Ay.. kok lo pergi gitu aja sih gue udah ngomong baik-baik! Tunggu!” Teriak Ben sambil berdiri di samping pintu mobilnya dan tidak melakukan apa-apa…

Ayla pun pergi tanpa lisan…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun