Mungkin rumusnya Kang Soleh bisa dibuktikan, bahwa kalo Bimbim dan Kaka bertukar pikiran dan dijadikan lirik secara bersama-sama akan menghasikan hal yang megah lainnya.
Side review:
Cover album: Dibuat oleh anak muda dengan konsep dari Bimbim. Kalo saya rangkum dari berbagai wawancara, Bimbim menjelaskan bahwa robot ini yang bernama Slanking, berasal dari “Dunia Lain”. Ini menurut saya sangat religius atau berpikiran terbuka bahwa bisa saja di luar angkasa sana juga ada kehidupan, bisa jadi lebih modern atau bahkan sebaliknya.
Kita ingat, logo Slank Gak Ada Matinya, album 20 atau kalo kita nonton konsernya di GBK saat itu, betapa besar kepakan sayap panggung.
Logo di situ dibuat mempunyai sayap burung yang melambangkan Slank masih bisa terbang lebih tinggi lagi. Juga memiliki mata yang merepresentasikan bahwa Slank juga mempuyai mata yang tetap dipakai untuk melihat bahkan lebih luas lagi karena terbang lebih tinggi.
Logo Slanking Forever ini mungkin adalah upgrage-nya. Bukan sekedar burung yang terbang di Langit Bumi. Robot Slanking ini bisa jadi menjelah selain Langit Bumi. Lebih luas.
Yaa memang kalo favorit memang logo album Restart Hati, seksi dan berkelas. Btw, soal merchandise..
Slank sebetulnya Indie loh.. Cuma udah terlanjur gede dan mainstream.
Sekian review saya based on review Soleh Solihun tentang album Slanking Forever. Sehat terus dan terus berkarya bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H