Mari mulai me-review saya pribadi mengenai album Slanking Forever. Btw, karena saya menulis ini setelah menonton Review dari Soleh Solihun tadi, jadi basic penulisan saya sekarang adalah based on video review tersebut yaa.. Berikut :
1. Rumahku Itu Kamu
Bagaimana jika point of view-nya digeser. Kata ganti kedua “kamu” digeser menjadi kata ganti Tuhan (-Mu). Menjadi masuk akal bahwa lagu ini juga bernafas religi ala Bimbim.
Belakangan lagu ini dijadikann sebuah Video Clip dari sebuah kumpalan foto digital oleh Josua Alesandro. Keren!.
2. Bercinta di Sorga
Liriknya sangat jelas nuansa kehidupan setelah mati. Konsep yang dibawa Bimbim adalah bahwa kita hidup berpasangan itu tidak sebatas kakek nenek atau sampai mati seperti yang sering kita terima ucapan : Selamat yaa.. Semoga langgeng sampai kakek nenek atau hingga maut memisahkan.
Untuk Slank konsep ini tidak berlaku. Bahwa mereka percaya mereka akan bersama dengan pasangan mereka hingga di Sorga. Untuk lagunya memang seperti kata Abdee di presscon bahwa lagu ini memang mood booster. Musik Slank sungguh terasa. Clip :
Di sini justru menjelaskan Robot Slanking yang menghampiri Slank di Potlot. Bintang videonya adalah 72 bidadari yang dipilih dari seluruh Indonesia. Well, anehnya padahal di liriknya justru “Aku tak butuh 72 bidadari”, hahaha..
Konsep video klipnya seru. Perwakilan daerah membuat video masing-masing yang kemudian disatukan. (Dijelaskan pada interview Denny MR).
3. Jangan Marah
Could’t agree more.. Suara Bimbim sangat cocok untuk awal lagu ini, musik dan liriknya.
Tentang liriknya kembali seperti lagu pertama, bagaimana jika digeser bukan berucap kepada pasangan melainkan kepada orang-orang yang kita sayangi. Akan sangat kuat pesannya jika kita melihat Video Clip-nya. Bagaimana baju yang putih ditumpahi oleh berbagai macam warna emosi.
Dan ini merupakan lagu tema sosial politik di album ini..