Mohon tunggu...
Riyani Amanda Putri
Riyani Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)

17 November 2023   15:45 Diperbarui: 17 November 2023   16:07 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malicious Distribution, menggunakan teknologi untuk menyebarkan konten yang merusak reputasi korban atau organisasi yang melindungi dan membela hak- hak perempuan. 

  • Revenge Porn, dengan menyebarkan video atau foto pornografi korban, yang dilakukan berdasarkan motif balas dendam. 

  • Sexting, tindakan mengirimkan gambar atau video pornografi kepada korban.

  • Morphing, mengedit suatu gambar atau video dengan tujuan merusak reputasi orang yang ada di dalam video tersebut.

  • Untuk mencegah terjadinya KBGO terhadap kita yang paling utama adalah memperhatikan bagaimana menjaga privasi online pada media sosial kita. Tidak ada salahnya jika kita berhati-hati dalam mengunggah foto, video atau konten pada media sosial kita. Tidak hanya itu, kita juga harus bijaksana dalam menggunakannya. Seperti tidak menyakiti atau menyinggung orang lain karena bisa saja menimbulkan dendam dan menyerang kita. Sebaliknya, jika kita terlalu ramah terhadap teman online kita, maka ada kemungkinan ia akan terobsesi dengan kita. Semua gender memiliki kebebasan untuk berpendapat, tetapi ada baiknya jika kita memperhatikan apa yang kita sampaikan melalui pesan atau komentar terhadap orang lain. Karena bisa saja komentar tersebut secara tidak langsung merupakan KBGO.

    Kasus KBGO tidak dapat dianggap sepele karena mempunyai banyak ragam bentuk kasusnya yang dapat berdampak buruk bagi korban. Ragam bentuk KBGO sangat beragam seperti contoh mengancam, memanipulasi, mempermalukan, dan merusak reputasi korban. Sedangkan dampak pada korban bisa berupa penderitaan fisik dan mental. Oleh karena itu, kita harus saling mengingatkan kepada orang di sekitar kita untuk bijak dalam menggunakan media sosial agar orang lain tidak dengan mudah mengetahui ranah privasi kita. Kita harus bersama-sama menciptakan dunia digital yang aman dan setara bagi setiap individu tanpa memandang identitas gender mereka. Kita juga harus menghormati dan menghargai masing-masing privasi untuk upaya menciptakan dunia digital yang aman.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun