Memasuki tahap dari remaja menuju dewasa, tak membaut banyak orang memiliki kematangan dalam berpikir. Memasuki usia kepala dua merupakan babak baru dalam menjalani kehidupan. Â Usia dua puluhan memang penuh dengan hal-hal baru. Menjadi dewasa memiliki tantangan yang lebih nyata dan tanggung jawab yang semakin kompleks. Oleh karena itu, perlu juga pendewasaan diri agar mampu mengahadapi realita jehidupan.
Berikut ini adalah beberapa prinsip hidup yang dapat mendewasakan diri seseorang, dan prinsip hidup yang harus di pegang saat sudah dewasa
Mengutamakan proses
Berhenti memaksakan bahwa di umur segini, dan segini, harus sudah punya segalanya. Menjadi dewasa adalah kamu bisa mendapatkan yang kamu inginkan, tapi dengan proses. Karena, akan berbahaya jika kamu terlalu memaksakan keinginan di luar kemampuanmu. Saat seseorang lebih mementingkan hasil sebagai pencapaian utama, mungkin saja usaha yang dilakukan akan mendapatkan benefit dalam jangka pendek, akan tetapi dalam jangka panjang bisa kehilangan semangat dalam meraih apa yang di inginkan. Meski pada akhirnya hasil akhirlah yang kita dapatkan, peran proses sangat berpengaruh dalam hal ini. bagaimanapun juga, sebuah hasil tidak akan terbentuk jika kita sebagai penggerak tidak memulai proses itu sendiri. Buatlah target yang realistis agar tidak berdampak buruk buatmu. Pengennya mencapai target tersebut, tapi hanya membuatmu berhenti di titik itu dalam waktu lama.
Tidak membandingkan
Berhenti membandingkan  titik awal dengan titik awal orang lain. Hampir semua orang pasti pernah membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain. Kadang kala membandingkan dapat menyadarkan segala kekurangan yang dimiliki, namun terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain akan berdampak buruk seperti memmicu perasaan iri sehingga rasa percya diri berkurang. Seperti saat ini, media sosial membuat orang mudah sekali melihat pencapaian orang lain sehingga mereka terpengaruh apa yang mereka lihat.
Saat kita baru mulai melangkah, kita sudah melihat orang lain yang berjalan jauh dan lebih sukses. Lalu kamu mulai membandingkannya.Padahal bisa jadi saat kamu di titik akhir, kamu akan menjadi orang yang lebih berhasil, hanya saja kamu terlalu membandingkan dirimu yang baru memulai start dengan orang lain yang sudah di ambang finish.
Memilih diam saat terlibat perdebatan
Misal berada di perdebatan yang tidak terlalu penting dan hanya membuang waktu saja, lebih baik pergi. Terlebih jika memang ada seseorang yang yang kekeh dengan pendapatnya, tidak mau berpikir terbuka, dan tidak mau menerima masukan dari orang lain. Di situasi ini, sikap bijak yang dilakukan adalah pergi menjayh, dan menghindar. Kamu pun akhirnya tidak terlalu pusing memikirkan masalah tersebut, dan bisa melakukan aktivitas produktif lainnya.
Tidak terlalu kepo dengan masalah orang lain
Rasa ingin tahu tinggi itu bagus, tapi untuk hal-hal yang bermanfaat, bukan untuk mengurusi hidupnya orang lain. Kalau sudah dewasa, lebih baik tidak usah terlalu ikut campur atau kepo dengan urusan orang lain. Terlebih jika orang lain sedang berada pada masalah, maka kamu terkesan kepo banget untuk mencari tahu masalahnya. Saat kita ingin tahu urusan hidup orang lain, kita akan selalu ingin mencari informasi tentang mereka. Apa pun yang kita ketahui rasanya tidak memuaskan bagi diri kita. akan selalu ada alasan agar kita mendapatkan informasi tersebut kemudian menyalurkannya kepada orang lain. Saat kita mencoba untuk ingin tahu dengan masalah orang lain, maka tanpa kita sadari kita telah menyibukkan diri kita dengan sesuatu yang seharusnya tidak kita harapkan.
Jadi diri sendiri
Menjadi diri sendiri mungkin menjadi hal yang sulit untuk dilakukan oleh beberapa orang. Menjalani sesuatu yang sesuai dengan diri sendiri rasa nyaman pasti akan datang, berpura pura menjadi orang lain dihadapan teman, hanya akan membuat diri sendiri tidak bisa menikmati hidup. Tentu saja hal berbeda dapat kita rasakan jika kita menjadi diri sendiri apa adanya. Alasan orang lain kurang bisa menjadi diri mereka adalah menganggap diri sendiri banyak kekurangan. Kita harus bisa menerima semua kekurangan, jujur dan percaya diri untuk bahagia.
Jangan terlalu takut dengan pandangan negatif orang lain tentangmu, padahal kamu tidak seperti yang mereka katakan. Bersikap apa adanya tanpa dibuat-buat membuat orang lain lebih peduli kepada kamu. Percaya saja dengan diri sendiri, selagi yang kamu lakukan benar dan tidak mengganggu orang lain. Karena terlalu memikirkan apa yang dipikirkan orang lain tentangmu, hanya akan membuatmu terganggu dalam beraktivitas. Jalani aja hidupmu dengan baik.
Berani melepaskan sesuatu
Saat dewasa, kamu akan belajar mana hal yang baik dan mana hal yang buruk untuk dipertahankan atau dilepaskan. Melepaskan bukanlah tentang kehilangan, terkadang melepaskan adalah tentang kesadaran bahwa kamu harus membuka halaman lain dari hidupmu.
Saat mempertahankan hanya akan menjadi beban hidup atau beban kesehatan mentalmu, maka kamu harus belajar melepaskan, kamu harus membuka halaman baru, dan jangan pernah takut melangkah. Dan nantinya kamu akan sadar arti ikhlas, melepaskan memberi ruang bagimu untuk menerima sesuatu yang baru untuk datang.
Teruslah belajar
Tidak ada alsan untuk mengatakan 'aku sudah terlalu tua'. Kamu harus terus mengasah potensi diri. Belajar tidak ada batas waktu, ruang, dan tempat. Saat dewasa, kamu bebas dari banyak hal yang kamu suka, kamu percaya, dan kamu yakin bisa melakukannya. Belajarlah apapun yang kamu rasa berguna. Mungkin kamu bisa belajar bahasa baru, fotografi, memasak, berkebun, dan lainnya. Milikilah tekad kuat, kamu akan melihat hasil positifnya.
prang yang tidak mempunyai prinsip hidup cenderung mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan pribadinya. sehingga pada akhirnya seseorang itu akan hidup tanpa tujuan. Dengan kita memiliki prinsip hidup, kita tentunya akan konsisten menjalani hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H