Aku menghela napas panjang sambil merebahkan tubuhku di pasir.
Seolah memberikan sambutan terakhir padaku, bintang-bintang malam ini bersepakat untuk tak bersembunyi dibalik gelapnya malam. Indah sekali.
"Kau ingat langit malam kemarin?" tanyaku.
"Ya."
"Kemarin tak ada bintang satupun. Tapi, lihat malam ini."
"Lantas?"
"Kau tahu? Tak selalu perubahan itu buruk. Memang banyak, tapi tak semua."
"Entahlah. Aku hanya takut."
"Aku tak bisa memaksamu untuk percaya. Aku hanya minta titip hatimu padaku."
"Kau berjanji?"
Seketika, aku meraih kelingking tangannya.