"Jika ada aksi, maka ada reaksi".
Jika ada kau, maka ada saja memori yang terpatri. Entah manis ataupun pahit.
Tanpa terasa, temaram menghampiri kita ketika letih berkeliling. Stasiun Kota menjadi titik bifurkasi malam itu. Tepat di ujung peron lima, temu kita kembali menuju pisah.
Banyak perpisahan yang telah disaksikan oleh stasiun ini. Perpisahan kita salah satunya.
Keretamu tiba tatkala kau tengah sibuk mengunyah cilok panas yang akhirnya kau sodorkan padaku ---karena di kereta tak diperbolehkan mengonsumsi makanan.
"Terima kasih untuk hari ini", sebusur senyuman, dan lambaian tangan menjadi komposisi terbaik yang kau suguhkan.
Perjalananmu mungkin akan panjang. Sangat panjang, hingga tak tahu kapan harus berhenti.
Entahlah, mungkin nanti aku akan berada di ujung relmu, entah orang lain.
Hati-hati di perjalanan.
Oleh : Riyandi Joshua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H