PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MATRIKS PESERTA DIDIK KELAS XIÂ
SMA NEGERI 1 BANDAR NEGERI SUOHÂ
Riyana mustikawaty
SMA Negeri 1 Bandar Negeri Suoh
ABSTRAK
Pembahasan pada laporan best practice ini yaitu tentang "Problem Based Learning (PBL) Meningkatkan hasil Belajar Matematika Materi Matriks Peserta didik Kelas  SMA Negeri 1 Bandar Negeri Suoh" sengaja penulis pilih untuk memecahkan permasalahan pada kompetensi. 4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan sifat-sifat determinan dan invers matriks berordo 3 x 3. Hal itu dilakukan karena hasil belajar Matematika peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Negeri Suoh Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024 rendah. Oleh karena itu penulis berusaha memecahkan permasalahan pada kompetensi dasar tersebut dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Adapun tujuan penulisan laporan best practice ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Matematika pada Relasi dan Fungsi. Adapun yang menjadi subjek Penerapan pembelajaran dengan Problem Based Learning (PBL) adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Negeri Suoh. Pelaksanaan pembelajaran dengen model Problem Based Learning (PBL) sangat efektif dan berdampak pada peningkatan hasil belajar secara klasikal. Kesimpulan yang dapat diambil pada laporan best practice ini yaitu, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) sebaiknya mengikuti langkah-langkah sesuai prosedur pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL). Dampak positif dari penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran  kelas XI SMA Negeri 1  materi Matriks yaitu adanya peningkatan hasil belajar peserta didik, hal ini terlihat dari adanya peningkatan rata-rata ketuntasan klasikal yang pada kondisi awal nilai rata-rata yang diperoleh 73 dan ketuntasan klasikal sebesar 45,62 % menjadi nilai rata-rata 75 dan ketuntasan klasikal sebesar 85,71 % (137 orang).
Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika, Metode Problem Based Learning (PBL), Prestasi, Matriks
 PENDAHULUAN
Belajar matematika harus menekankan pada pembelajaran pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah biasa dikembangkan ketika siswa melakukan diskusi atau kerja kelompok karena pada saat itulah berlangsung kerjasama sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian tugas guru adalah membangkitkan semangat belajar peserta didik dan meningkatkan partisipasi mereka dengan cara menciptakan suasana belajar yang dinamis, harmonis, menarik dan menciptakan komunikasi dua arah.
Guru harus bertindak sebagai fasilitator untuk membentuk dan mengembangkan pengetahuan, bukan untuk memindahkan pengetahuan. Oleh karena itu, apabila guru mengajar tanpa memperhatikan kemampuan peserta didik sebelum materi diajarkan, guru tidak akan berhasil menanamkan konsep yang benar dan hanya sebagian peserta didik yang mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru.
Model pembelajaran matematika yang dapat mengakomodasi kepentingan untuk mengkolaborasikan pengembangan diri didalam proses pembelajaran adalah model Pendekatan Problem Based Learning (PBL), yaitu membelajarkan kepada siswa ketrampilan dan kerja sama dan berkolaborasi.