Mohon tunggu...
RIYAN AFRIANY
RIYAN AFRIANY Mohon Tunggu... Guru - GURU PKWU SMAN I DARANGDAN PURWAKARTA DAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 5 DARI KABUPATEN PURWAKARTA

Assalamualaikum........perkenalkan, saya adalah seorang Guru PKWU di SMAN I Darangdan Purwakarta dan Guru Penggerak Angkatan 5 dari Kabupaten Purwakarta, menulis merupakan hal baru untuk saya, dan saya ingin menggali potensi saya pada bidang ini melalui media kompasiana.com salah satunya.....semangaaat....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Proses Pembelajaran Materi Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia

21 Januari 2023   13:10 Diperbarui: 21 Januari 2023   13:22 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LK 3.1 Menyusun Best Practices


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Lokasi

SMAN I Darangdan.

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Atas.

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Kegiatan Pembelajaran Yang Mengintegrasikan Pembelajaran Berdiferensiasi Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning, TPACK, Pendekatan Saintifik (Scientific Approach), Dan Metode Diskusi, Persentasi, Penugasan Pada Materi Gangguan Sistem Pernapasan Pada Manusia Kelas XI.

Penulis

Riyan Afriany, S.Pd.

Tanggal

13 Desember 2022.

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Terdapat beberapa kondisi yang menjadi latar belakang masalah yang terjadi di sekolah kami SMAN I Darangdan, sehingga menjadi dasar terlaksananya praktik pembelajaran ini, diantaranya, yaitu:

  • Kenyataan yang terjadi pada saat ini, hasil evaluasi belajar peserta didik menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam pemahaman konsep biologi masih tergolong rendah baik pada materi yang bersifat konkret maupun pada materi yang bersifat abstrak. Hal ini mungkin terjadi karena sifat materi Biologi itu sendiri yang konkrit dan abstrak. Materi biologi yang bersifat abstrak ini sulit untuk divisualisasikan atau digambarkan sehingga peserta didik kesulitan dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep biologi tersebut. Selain itu,  dapat terlihat juga dari kurangnya motivasi dan pemahaman terhadap konsep materi Biologi oleh peserta didik yang ternyata mempengaruhi nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang masih tergolong rendah. Kondisi inilah yang mendorong guru untuk mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan motivasi, hasil belajar dan pemahaman konsep peserta didik khususnya pada materi gangguan sistem pernapasan pada manusia kelas XI.
  • Dalam proses pembelajaran yang dilakukan Guru jarang menghadirkan kejadian atau kasus dari kehidupan sehari-hari, sehingga seolah-olah materi biologi yang diajarkan di kelas seperti bersifat teoritis saja.
  • Dalam proses pembelajaran yang dilakukan belum memfasilitasi atau mengakomodir minat, preferensi belajar, dan kesiapan belajar peserta didik. Sehingga peserta didik kurang terlibat aktif, cenderung pasif dalam proses pembelajaran, dan pembelajaran hanya bersifat satu arah. Dengan kata lain proses pembelajaran bersifat teacher centered learning, hasil belajar mereka juga rendah, juga peserta didik akan merasa tidak nyaman dan bosan selama menempuh proses pembelajaran di kelas.
  • Peserta didik belum mampu melihat urgensi dari manfaat mempelajari materi di kelas dan ini tentunya berpengaruh terhadap tingkat pemahaman konsep peserta didik.
  • Kurangnya pemanfaatan media ajar, metode dan model pembelajaran inovatif oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Karena terbatasnya keterampilan guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik.
  • Peserta didik masih dalam proses tahap adaptasi dari proses pembelajaran daring menjadi luring.
  • Pembelajaran inovatif yang diberikan oleh guru belum dapat dipahami oleh peserta didik, karena sintak-nya tidak beralur.
  • Pada saat diskusi dan presentasi kelompok, peserta didik terlihat cenderung pasif dan hanya beberapa yang berani mengemukakan pendapatnya. Kondisi ini dipicu karena rendahnya keterampilan peserta didik dalam bekerja secara kelompok atau tim.
  • Rendahnya tanggungjawab murid dalam pemanfaatan gawai yang selama proses pembelajaran.
  • Rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik sehingga berdampak terhadap kemampuan mereka dalam memahami pokok bahasan dan LKPD yang masih rendah.
  • Guru kemudian melakukan kajian literatur dan melakukan wawancara untuk mencari berbagai alternatif solusi yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari berbagai alternatif solusi, dipilihlah salah satu solusi dengan mempertimbangkan penyebab yang paling berpengaruh terhadap pemahaman konsep peserta didik, pendapat ahli serta hasil kajian literatur, karakter peserta didik, karakteristik materi, potensi sekolah, serta kemampuan guru, saya berencana untuk mengimplementasikan pendekatan saintifik (Scientific approach), TPACK dan mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran PBL untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman konsep peserta didik pada materi gangguan sistem pernafasan pada manusia kelas XI.

Praktik ini penting untuk dibagikan, karena:

  • Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri untuk mendesain proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang dapat mengakomodir gaya belajar peserta didik, sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang dilakukan juga tentunya meningkatkan hasil belajar peserta didik.
  • Praktik pembelajaran ini bisa memberikan ruang bagi guru secara leluasa untuk mengembangkan potensi dirinya dan peserta didik sehingga guru dan peserta didik dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran secara bersama-sama. Penggunaan strategi pembelajaran diferensiasi dan PBL dapat memberikan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik (kesiapan, minat dan gaya belajar peserta didik) sehingga kebutuhan belajar peserta didik dapat terpenuhi. Pada akhirnya peserta didik akan bisa belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing, dan mereka memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
  • Untuk berbagi pengalaman dengan rekan-rekan guru lain mengingat kemungkinan banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama sehingga praktik ini diharapkan dapat memotivasi diri sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi dan motivasi bagi rekan guru lain untuk berbuat yang terbaik bagi peserta didik di sekolahnya masing-masing.

Peran dan tanggung jawab saya adalah sebagai tokoh utama yang berperan dalam seluruh rangkaian praktik dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi dan refleksi ialah sebagai berikut:

  • Peran saya pada tahap persiapan yaitu proses identifikasi masalah, melakukan kajian literatur dan wawancara untuk mengetahui penyebab masalah, melakukan kajian literatur dan wawancara untuk mengeksplorasi alternatif solusi hingga memilih solusi yang paling relevan, mendesain perangkat pembelajaran, melakukan diskusi secara synchronous dan asynchronous dengan dosen pembimbing dan guru pamong serta rekan-rekan untuk mendapatkan masukan terkait perangkat pembelajaran yang ditampilkan, mencatat hal-hal penting masukan dari dosen pembimbing dan guru pamong kemudian merevisi kembali sesuai saran yang diberikan, kemudian mengunggah perangkat pembelajaran di LMS, melaksanakan aksi dengan penuh percaya diri, melakukan evaluasi, dan melakukan refleksi.
  • Pada tahapan pelaksanaan aksi, peran Guru:
    • Sebagai fasilitator yang memfasilitasi aktivitas belajar peserta didik selama proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Selain itu, saya sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain proses pembelajaran dan juga menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal. Saya juga bertanggung jawab untuk menuntun mereka dalam mencapai kodrat dan jamannya, dengan membimbing mereka agar dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, hingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaannya. Salah satu upayanya adalah dengan mengintegrasikan model pembelajaran PBL dengan pembelajaran berdiferensiasi  yang dapat mengakomodir gaya belajar peserta didik, sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang dilakukan juga tentunya meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan proses pembelajaran yang dilakukan akan bersifat student center.
    • Mendokumentasikan dalam bentuk video proses pelaksanaan PPL ke 1.
    • Mengunggah video tanpa editing (original) pada LMS durasi 1 jam 33 menit 43 detik dengan menggunakan link channel Youtube “Riyan Afriany”: https://youtu.be/JAOiLiHYuz.
    • Mengunggah video yang sudah di edit durasi 20 menit pada LMS link channel Youtube “Riyan Afriany”: Video Edit PPL pertemuan ke 1 : https://youtu.be/qufGHIje2uk.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Adapun yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain:

  • Dari pihak guru, tantangan terbesarnya adalah:
    • Bertransformasi, keluar dari kebiasaan lama yang selalu menyamaratakan kebutuhan belajar peserta didik.
    • Memberikan proses pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran PBL merupakan hal yang tidak mudah. Saya membutuhkan perhatian lebih untuk bisa memberikan proses pembelajaran yang sesuai dengan sintak PBL namun juga tetap memperhatikan keunikan setiap peserta didik.
    • Membuat media pembelajaran yang interaktif dan inovatif sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi yang mampu menarik partisipasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
    • Menyelenggarakan proses pembelajaran dengan suasana menyenangkan, yang dapat memfasilitasi bakat dan minat peserta didik, juga dapat memberikan kebebasan untuk berkarya, berekspresi, berinovasi, dan berkolaborasi.
    • Mendesain perencanaan pembelajaran dengan strategi, metoda, dan media yang interaktif, inovatif, juga efektif, dengen prinsip student center learning.
    • Menjadi pamong, fasilitator, bagi peserta didik dalam menuntun mereka untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan berkolaborasi, dalam pembelajaran sesuai dengan bakat dan minatnya.
    • Guru merasa kesulitan terutama dalam pembuatan RPP/ model ajar dan LKPD yang akan digunakan untuk proses pembelajaran. Karena Guru perlu menyusun perangkat ajar dan LKPD yang berbasisl pembelajaran berdiferensiasi dan juga berbasis masalah sehingga benar-benar dapat mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik dan tentunya memenuhi kebutuhan dari peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya.
    • Guru sempat kesulitan mencari kasus yang unik dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menarik minat peserta didik untuk belajar. Hal ini tentu dipengaruhi oleh pengalaman guru yang masih minim, sehingga belum benar-benar menyadari contoh fenomena gangguan sistem pernapasan manusia dalam kehidupan sehari-hari karena pada pembelajaran sebelumnya lebih terfokus terhadap soal-soal teksbook.

Berdasarkan tantangan tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional.

  • Tantangan yang berasal dari peserta didik adalah:




  • Guru

Guru berperan dalam seluruh tahapan dalam pencapaian tujuan ini dimulai dari tahapan identifikasi masalah, melakukan eksplorasi penyebab dan solusi melalui kajian literatur dan wawancara, memilih solusi yang relevan dengan berbagai pertimbangan, membuat perencanaan pembelajaran (menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, media pembelajaran, isntrumen evaluasi), melaksanakan pembelajaran sesuai rencana yang telah ditetapkan, melakukan evaluasi, dan melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan untuk diketahui dan dianalisis hal-hal baik serta kekurangan yang terjadi sehingga dapat dijadikan catatan dan perbaikan untuk proses pembelajaran berikutnya.

  • Dosen pembimbing dan guru pamong

Dosen pembimbing dan guru pamong merupakan pihak yang berperan sangat penting dalam mencapai tujuan. Dosen Pembimbing Bapak Awang Kustiawan, Drs.,M.M dan guru pamong Ibu Hj. Ika Surtikawati, M.Pd yang selalu membimbing, memberikan bantuan, memberikan berbagai ide, saran, dan masukan yang sangat membangun demi ketercapaian tujuan, dimulai dari proses perencanaan yaitu penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan, serta memberikan saran dan masukan kembali setelah pelaksanaan aksi untuk dijadikan catatan dan perbaikan bagi pelaksanaan aksi inovatif berikutnya.

  • Rekan-rekan guru di sekolah, PPG kelompok C, dan MGMP

Rekan-rekan guru di SMAN I Darangdan, rekan guru PPG FKIP UNIGAL kelompok C, dan MGMP juga memiliki peran yang tak kalah penting. Pada tahap identifikasi masalah rekan-rekan guru di sekolah, PPG kelompok C, dan MGMP menjadi salah satu narasumber untuk wawancara mengenai eksplorasi penyebab dan solusi masalah yang dihadapi, memberikan masukan dan saran yang membangun dimulai dari proses persiapan terutama dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran, berperan sebagai observer pada saat proses pelaksanaan, dan ikut serta mengevaluasi proses pembelajaran.

  • Kepala sekolah

Kepala sekolah SMAN I Darangdan, Bunda Hj. Sri Mulyani, S.Pd. M.Pd memiliki peran yang penting dalam keterlaksanaan tujuan berupa dukungan moril dan memberikan izin penggunaan berbagai fasilitas sekolah yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan.

  • Peserta didik

Peserta didik merupakan pihak yang paling penting dalam pencapaian tujuan. Peserta didik akan berperan sebagai subjek yang akan melaksanakan proses pembelajaran secara mandiri yang telah dirancang oleh guru.

Aksi:

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

  • Berdasarkan tentangan yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
    • Melakukan kajian literatur dari berbagai sumber yang relevan seperti jurnal, hasil penelitian peneliti sebelumnya dengan topik yang sama, artikel, dan sumber-sumber lainnya mengenai penerapan pendekatan saintifik pada materi
    • Melakukan wawancara dengan ahli seperti rekan-rekan guru yang telah berpengalaman mengenai penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan model pembelajaran PBL.
    • Melakukan diskusi dengan rekan-rekan PPG jurusan biologi yang lain mengenai penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan model pembelajaran PBL dalam proses pembelajaran.
    • Aktif berdiskusi dalam proses perkuliahan dengan mengajukan pertanyaan terkait hal yang belum dipahami.
    • Membuat draf rencana aksi kemudian mempresentasikan di depan dosen pembimbing, guru pamong dan rekan-rekan PPG yang lain untuk mendapat masukan sehingga dapat direvisi kembali agar diperoleh rencana aksi yang baik.
    • Membuat perangkat pembelajaran yang berkualitas seperti: FlipBook LKPD berbasis PBL yang baik yang dapat memfasilitasi aktivitas pencarian informasi peserta didik.

Adapun strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan-tantangan di atas adalah:

  • Berkaitan dengan tantangan yang berasal dari peserta didik, guru mempersiapkan diri dengan berusaha merancang kegiatan pembelajaran sedemikain rupa agar menarik, menyusun LKPD dengan sebaik mungkin agar dapat membantu proses penyelidikan dan konstruksi pengetahuan peserta didik, serta menggunakan media Flipbook (PPT) secara optimal. Sedangkan terkiat tantangan yang berasal dari peserta didik, guru senantiasa membimbing dan memfasilitasi peserta didik selama rangkaian kegiatan pembelajaran berlangsung.

Berikut adalah penggambaran proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan:

Banyak sekali pihak yang terlibat dalam pelaksanaan aksi ini, diantaranya adalah:

  • Guru yang berperan membuat rencana pelaksanaan aksi hingga proses refleksi.
    • Proses perencanaan dimulai dengan membuat perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, LKPD, bahan ajar, media, dan instrumen evaluasi.
    • Guru membuat jadwal untuk pelaksanaan aksi tersebut.
    • Guru melaksanakan aksi pada waktu yang telah ditentukan dengan sebaik mungkin, dimana pada saat proses pembelajaran berlangsung guru berperan sebagai fasilitator yang akan memberikan kesempatan penuh kepada peserta didik untuk mengeksplorasi pengetahuan dan membangun sendiri pemahaman berdasarkan kasus dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan di kelas dan memberikan kesempatan untuk menyampaikan pengetahuan mereka di depan kelas melalui presentasi.
    • Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan materi peserta didik. Setelah proses pembelajaran selesai, guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan aksi yang telah dilakukan dan mencatat hal-hal baik yang terjadi selama proses pembelajaran dan mencatat juga kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai bahan perbaikan untuk pelaksanaan aksi berikutnya.
  • Dosen pembimbing dan guru pamong
    • Dosen pembimbing dan guru pamong memiliki peran yang sangat penting pada proses perencanaan yakni dalam hal pemberian ide, masukan, dan saran untuk kelancaran pelaksanaan aksi sehingga perangkat pembelajaran yang digunakan pada saat aksi benar-benar layak dan valid.
    • Pada tahap pelaksanaan, dosen pembimbing dan guru pamong juga ikut memantau dan mengkontrol kelancaran pelaksanaan aksi kemudian memberikan masukan, memberi tahu kekurangan selama pelaksanaan aksi, memberi tahu jika ada konsep yang belum sesuai, dan mengapresiasi atas pelaksanaan aksi.
  • Kameramen, operator, dan teknisi

Kameramen, operator, dan teknisi disini adalah rekan guru dan peserta didik.

  • Peserta didik

Peserta didik dalam aksi ini berperan sebagai tokoh utama dalam aksi, mengingat pelaksanaan aksi ini ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar yang baik peserta didik dalam pemahaman konsep pada materi gangguan sistem pernapasan.

Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan aksi ini ialah sebagai berikut:

  • Man : guru, rekan-rekan guru serta peserta didik.
  • Machine : HP, laptop, microphone.
  • Biaya yang diperlukan ialah untuk konsumsi peserta didik dan rekan-rekan yang terlibat selama pelaksanaan aksi.
  • Waktu. Eksekusi pelaksanaan aksi dilakukan selama kurang lebih selama 1 jam 33 menit 43 detik, dimana waktu tersebut digunakan untuk persiapan alat-alat teknis dan ruangan, pelaksanaan, hingga kegiatan penutup.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari penerapan pendekatan saintifik, TPACK, dan penerapapan model PBL yang diintegrasikan dengan pembelajaran berdiferensiasi pada pembelajaran materi gangguan sistem pernapasan pada manusia ialah:

  • Menjadikan peserta didik ikut serta dan aktif selama proses pembelajaran. Hal ini tentunya merupakan suatu hal yang sangat baik dalam proses belajar.
  • Peserta didik dapat membuat pengetahuan baru dengan berdasarkan hasil penyelidikan atau analisis permasalahan yang telah dilakukan. Kondisi ini tentunya akan membawa dampak positif pula pada motivasi dan pemahaman konsep peserta didik terutama pada materi gangguan sistem pernapasan pada manusia.
  • Penggunaan rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan PBL dengan pembelajaran berdiferensiasi disertai dengan media pembelajaran berbasis teknologi seperti: Aplikasi Canva, Flipbook,  youtube, Media Sosial, dan google form serta dipadukan dengan metode pembelajaran dengan kegiatan diskusi kelompok, presentasi, dan penugasan, peserta didik lebih berpartisipasi aktif dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran dan hasil belajarnya pun terlihat meningkat.
  • Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang dan antusis, hal ini dapat dilihat dari:
    • Pada tahap postes dan pretes  menggunakan Aplikasi Google Form peserta didik sangat bersemangat dan gembira.
    • Melalui pembelajaran dengan mengintegrasikan model PBL dengan pembelajaran berdiferensiasi juga metode belajar diskusi kelompok, presentasi, dan penugasan, peserta didik nampak aktif, mandiri, dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi (kerjasama) seperti melakukan tanya jawab dan menanggapi dari hasil persentasi kelompok lain.
    • Hasil kerja peserta didik pada LKPD sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapakan.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh perencanaan aksi yang dilakukan oleh guru dengan bantuan dosen pembimbing dan guru pamong, sehingga perangkat pembelajaran lengkap dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran dengan menonjolkan penerapan pendekatan saintifik berbantu multimedia dan kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik serta berhasil mencapai tujuan. Selain itu, dukungan dari berbagai pihak juga merupakan salahsatu faktor keberhasilan dalam pelaksanaan aksi ini, diantaranya adalah dukungan dari orang tua dan keluarga, dosen pembimbing dan guru pamong yang senantiasa memberikan saran dan masukan yang membangun demi pembuatan rencana yang matang, rekan-rekan guru yang membantu dalam proses pelaksanaan aksi yang bertugas sebagai kameramen, operator, teknisi, dan time keeper.

 Pelajaran yang dapat diambil adalah:

  • Bahwa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berkualitas kita perlu melakukan persiapan yang baik dengan menganalisis permasalahan yang dirasakan dan dihadapi oleh peserta didik kemudian berusaha mencari solusi yang paling relevan yang dapat diterapkan untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut sehingga kegiatan pembelajaran dapat mengakomodasi berbagai minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, dan motivasi peserta didik. Solusi tersebut perlu dibuatkan rencana yang praktis dan yang matang, dimulai dari tahap persiapan, pelak sanaan, hingga evaluasi dan refleksi.
  • Guru harus merubah pola mengajar (berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik), guru harus mulai belajar mengembangkan   kemampuan   IT agar mengikuti perkembangan zaman, guru harus mampu menggunakan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
  • Selain itu, pelajaran yang diambil dari kegiatan ini adalah mengenai pentingnya melakukan refleksi untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran dan pentingnya menerapkan metode ilmiah dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik mengalami proses pencarian dan membangun pengetahuan sesuai temuan sendiri. Pelajaran lain yang diperoleh adalah mengenai pentingnya kerja sama dalam tim. Saya tidak bisa menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan ini jika dilakukan seorang diri. Tim yang solid menjadi salah satu faktor pendukung paling penting untuk keberhasilan suatu aktivitas. Selain itu, penting bagi guru untuk menyadari dan menggali konteks atau masalah atau kasus yang berada di sekitar peserta didik untuk dipelajari di kelas sehingga peserta didik merasa dekat karena kemungkinan besar mengalami kasus tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun