Mohon tunggu...
RIYAN AFRIANY
RIYAN AFRIANY Mohon Tunggu... Guru - GURU PKWU SMAN I DARANGDAN PURWAKARTA DAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 5 DARI KABUPATEN PURWAKARTA

Assalamualaikum........perkenalkan, saya adalah seorang Guru PKWU di SMAN I Darangdan Purwakarta dan Guru Penggerak Angkatan 5 dari Kabupaten Purwakarta, menulis merupakan hal baru untuk saya, dan saya ingin menggali potensi saya pada bidang ini melalui media kompasiana.com salah satunya.....semangaaat....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Proses Pembelajaran Materi Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia

21 Januari 2023   13:10 Diperbarui: 21 Januari 2023   13:22 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal

13 Desember 2022.

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Terdapat beberapa kondisi yang menjadi latar belakang masalah yang terjadi di sekolah kami SMAN I Darangdan, sehingga menjadi dasar terlaksananya praktik pembelajaran ini, diantaranya, yaitu:

  • Kenyataan yang terjadi pada saat ini, hasil evaluasi belajar peserta didik menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam pemahaman konsep biologi masih tergolong rendah baik pada materi yang bersifat konkret maupun pada materi yang bersifat abstrak. Hal ini mungkin terjadi karena sifat materi Biologi itu sendiri yang konkrit dan abstrak. Materi biologi yang bersifat abstrak ini sulit untuk divisualisasikan atau digambarkan sehingga peserta didik kesulitan dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep biologi tersebut. Selain itu,  dapat terlihat juga dari kurangnya motivasi dan pemahaman terhadap konsep materi Biologi oleh peserta didik yang ternyata mempengaruhi nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang masih tergolong rendah. Kondisi inilah yang mendorong guru untuk mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan motivasi, hasil belajar dan pemahaman konsep peserta didik khususnya pada materi gangguan sistem pernapasan pada manusia kelas XI.
  • Dalam proses pembelajaran yang dilakukan Guru jarang menghadirkan kejadian atau kasus dari kehidupan sehari-hari, sehingga seolah-olah materi biologi yang diajarkan di kelas seperti bersifat teoritis saja.
  • Dalam proses pembelajaran yang dilakukan belum memfasilitasi atau mengakomodir minat, preferensi belajar, dan kesiapan belajar peserta didik. Sehingga peserta didik kurang terlibat aktif, cenderung pasif dalam proses pembelajaran, dan pembelajaran hanya bersifat satu arah. Dengan kata lain proses pembelajaran bersifat teacher centered learning, hasil belajar mereka juga rendah, juga peserta didik akan merasa tidak nyaman dan bosan selama menempuh proses pembelajaran di kelas.
  • Peserta didik belum mampu melihat urgensi dari manfaat mempelajari materi di kelas dan ini tentunya berpengaruh terhadap tingkat pemahaman konsep peserta didik.
  • Kurangnya pemanfaatan media ajar, metode dan model pembelajaran inovatif oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Karena terbatasnya keterampilan guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik.
  • Peserta didik masih dalam proses tahap adaptasi dari proses pembelajaran daring menjadi luring.
  • Pembelajaran inovatif yang diberikan oleh guru belum dapat dipahami oleh peserta didik, karena sintak-nya tidak beralur.
  • Pada saat diskusi dan presentasi kelompok, peserta didik terlihat cenderung pasif dan hanya beberapa yang berani mengemukakan pendapatnya. Kondisi ini dipicu karena rendahnya keterampilan peserta didik dalam bekerja secara kelompok atau tim.
  • Rendahnya tanggungjawab murid dalam pemanfaatan gawai yang selama proses pembelajaran.
  • Rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik sehingga berdampak terhadap kemampuan mereka dalam memahami pokok bahasan dan LKPD yang masih rendah.
  • Guru kemudian melakukan kajian literatur dan melakukan wawancara untuk mencari berbagai alternatif solusi yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari berbagai alternatif solusi, dipilihlah salah satu solusi dengan mempertimbangkan penyebab yang paling berpengaruh terhadap pemahaman konsep peserta didik, pendapat ahli serta hasil kajian literatur, karakter peserta didik, karakteristik materi, potensi sekolah, serta kemampuan guru, saya berencana untuk mengimplementasikan pendekatan saintifik (Scientific approach), TPACK dan mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran PBL untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman konsep peserta didik pada materi gangguan sistem pernafasan pada manusia kelas XI.

Praktik ini penting untuk dibagikan, karena:

  • Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri untuk mendesain proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang dapat mengakomodir gaya belajar peserta didik, sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang dilakukan juga tentunya meningkatkan hasil belajar peserta didik.
  • Praktik pembelajaran ini bisa memberikan ruang bagi guru secara leluasa untuk mengembangkan potensi dirinya dan peserta didik sehingga guru dan peserta didik dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran secara bersama-sama. Penggunaan strategi pembelajaran diferensiasi dan PBL dapat memberikan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik (kesiapan, minat dan gaya belajar peserta didik) sehingga kebutuhan belajar peserta didik dapat terpenuhi. Pada akhirnya peserta didik akan bisa belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing, dan mereka memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
  • Untuk berbagi pengalaman dengan rekan-rekan guru lain mengingat kemungkinan banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama sehingga praktik ini diharapkan dapat memotivasi diri sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi dan motivasi bagi rekan guru lain untuk berbuat yang terbaik bagi peserta didik di sekolahnya masing-masing.

Peran dan tanggung jawab saya adalah sebagai tokoh utama yang berperan dalam seluruh rangkaian praktik dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi dan refleksi ialah sebagai berikut:

  • Peran saya pada tahap persiapan yaitu proses identifikasi masalah, melakukan kajian literatur dan wawancara untuk mengetahui penyebab masalah, melakukan kajian literatur dan wawancara untuk mengeksplorasi alternatif solusi hingga memilih solusi yang paling relevan, mendesain perangkat pembelajaran, melakukan diskusi secara synchronous dan asynchronous dengan dosen pembimbing dan guru pamong serta rekan-rekan untuk mendapatkan masukan terkait perangkat pembelajaran yang ditampilkan, mencatat hal-hal penting masukan dari dosen pembimbing dan guru pamong kemudian merevisi kembali sesuai saran yang diberikan, kemudian mengunggah perangkat pembelajaran di LMS, melaksanakan aksi dengan penuh percaya diri, melakukan evaluasi, dan melakukan refleksi.
  • Pada tahapan pelaksanaan aksi, peran Guru:
    • Sebagai fasilitator yang memfasilitasi aktivitas belajar peserta didik selama proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Selain itu, saya sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain proses pembelajaran dan juga menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal. Saya juga bertanggung jawab untuk menuntun mereka dalam mencapai kodrat dan jamannya, dengan membimbing mereka agar dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, hingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaannya. Salah satu upayanya adalah dengan mengintegrasikan model pembelajaran PBL dengan pembelajaran berdiferensiasi  yang dapat mengakomodir gaya belajar peserta didik, sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang dilakukan juga tentunya meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan proses pembelajaran yang dilakukan akan bersifat student center.
    • Mendokumentasikan dalam bentuk video proses pelaksanaan PPL ke 1.
    • Mengunggah video tanpa editing (original) pada LMS durasi 1 jam 33 menit 43 detik dengan menggunakan link channel Youtube “Riyan Afriany”: https://youtu.be/JAOiLiHYuz.
    • Mengunggah video yang sudah di edit durasi 20 menit pada LMS link channel Youtube “Riyan Afriany”: Video Edit PPL pertemuan ke 1 : https://youtu.be/qufGHIje2uk.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Adapun yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain:

  • Dari pihak guru, tantangan terbesarnya adalah:
    • Bertransformasi, keluar dari kebiasaan lama yang selalu menyamaratakan kebutuhan belajar peserta didik.
    • Memberikan proses pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran PBL merupakan hal yang tidak mudah. Saya membutuhkan perhatian lebih untuk bisa memberikan proses pembelajaran yang sesuai dengan sintak PBL namun juga tetap memperhatikan keunikan setiap peserta didik.
    • Membuat media pembelajaran yang interaktif dan inovatif sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi yang mampu menarik partisipasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
    • Menyelenggarakan proses pembelajaran dengan suasana menyenangkan, yang dapat memfasilitasi bakat dan minat peserta didik, juga dapat memberikan kebebasan untuk berkarya, berekspresi, berinovasi, dan berkolaborasi.
    • Mendesain perencanaan pembelajaran dengan strategi, metoda, dan media yang interaktif, inovatif, juga efektif, dengen prinsip student center learning.
    • Menjadi pamong, fasilitator, bagi peserta didik dalam menuntun mereka untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan berkolaborasi, dalam pembelajaran sesuai dengan bakat dan minatnya.
    • Guru merasa kesulitan terutama dalam pembuatan RPP/ model ajar dan LKPD yang akan digunakan untuk proses pembelajaran. Karena Guru perlu menyusun perangkat ajar dan LKPD yang berbasisl pembelajaran berdiferensiasi dan juga berbasis masalah sehingga benar-benar dapat mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik dan tentunya memenuhi kebutuhan dari peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya.
    • Guru sempat kesulitan mencari kasus yang unik dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menarik minat peserta didik untuk belajar. Hal ini tentu dipengaruhi oleh pengalaman guru yang masih minim, sehingga belum benar-benar menyadari contoh fenomena gangguan sistem pernapasan manusia dalam kehidupan sehari-hari karena pada pembelajaran sebelumnya lebih terfokus terhadap soal-soal teksbook.

Berdasarkan tantangan tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional.

  • Tantangan yang berasal dari peserta didik adalah:




  • Guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun