Sesampainya di rumah, ibu dan ayah melihat cincin yang aku kenakan. Ibu memelukku dengan bangga dan berkata, "Kamu berhasil, Nak. Kami sangat bangga padamu." Aku hanya tersenyum dan berkata, "Ini untuk ibu dan ayah. Terima kasih sudah selalu mendukungku."
Sekarang, setiap kali melihat cincin itu, aku selalu ingat perjuangan yang telah aku lalui. Cincin itu bukan hanya perhiasan, tetapi bukti bahwa dengan usaha dan tekad, impian bisa menjadi kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!