Mohon tunggu...
Rixco Gesang Gumelar
Rixco Gesang Gumelar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi olahraga badminton dan mendaki gunung

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Serangan Jantung Bisa Terjadi pada Saat Aktivitas Olahraga, Apa Penyebabnya?

12 Februari 2023   19:49 Diperbarui: 12 Februari 2023   20:07 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Diambil Dari Google

Secara umum sudah kita ketahui bersama bahwa aktivitas fisik bermanfaat terhadap kesehatan jantung. Aktivitas tersebut termasuk olahraga. Olahraga memang baik dilakukan secara rutin demi menjaga jantung agar tetap sehat, tapi ternyata orang yang gemar melakukan olahraga juga dapat mengalami resiko serangan jantung.

Pengertian Serangan Jantung?

Dokumen Diambil Dari Google
Dokumen Diambil Dari Google

Serangan jantung (infark miokard) merupakan gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah. Kondisi ini akan mengganggu fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Serangan jantung juga dapat menyebabkan kematian bila tidak segera mendapatkan penanganan. Serangan jantung, terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung. Penyebab utama kondisi ini ialah penyakit jantung koroner. Terlepas dari intensitasnya, serangan itu bisa merusak otot jantung karena kurangnya suplai oksigen. Terlebih bila serangan terjadi berulang kali walau ringan.

Pasokan darah ke jantung mengalami gangguan ketika ada masalah pada pembuluh darah atau arteri koroner. Arteri bisa menjadi sempit atau mengeras karena akumulasi plak yang terdiri atas lemak, kolesterol, dan zat lain di dalamnya. Ketika plak itu tertumpuk, aliran darah dalam arteri menjadi terganggu, bahkan tersumbat sepenuhnya. Sumbatan ini juga bisa terjadi karena gumpalan darah yang muncul akibat pecahnya plak dalam arteri.

Pada prinsipnya, olahraga merupakan salah satu cara mencegah berbagai macam penyakit jantung. Akan tetapi olahraga juga memiliki aturan dan cara untuk melakukannya. seseorang tidak bisa sembarangan berolahraga, terutama bila ada kondisi medis tertentu yang bisa terpicu akibat aktivitas olahraga yang dilakukan.

Orang yang berisiko terkena serangan jantung saat berolahraga umumnya memang sudah mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah sebelumnya. Dari beberapa penelitian, olahraga rutin bisa menguatkan jantung dan menurunkan risiko masalah kardiovaskuler. Tapi olahraga berlebihan justru akan meningkatkan risiko serangan jantung dan henti jantung mendadak. Hal ini khususnya berlaku buat orang-orang yang punya risiko serangan jantung sebelumnya, baik akibat gaya hidup kurang sehat maupun faktor keturunan.

Indikator kerusakan jantung itu biasanya sirna dengan sendirinya. Namun, bila jantung mengalami tekanan fisik berulang, kerusakan yang temporer bisa mengakibatkan perubahan fisik pada jantung, misalnya dinding jantung lebih tebal atau terbentuk luka pada jantung. Orang yang berumur muda dan sehat lebih kecil kemungkinannya mengalami serangan jantung saat berolahraga. Namun bukan berarti orang yang berumur muda tidak bisa mengalami serangan jantung.

Berikut adalah beberapa tanda bahwa seseorang mengalami serangan jantung :

1. Dada terasa tidak nyaman

Orang yang mengalami serangan jantung sering memegangi dadanya karena terasa sakit yang hebat dan tiba-tiba. Tapi bisa pula dada hanya terasa sedikit tidak nyaman seperti tertekan atau penuh.

2. Napas pendek

Saat berolahraga, napas mungkin akan tersengal-sengal. Bila merasa napas tersengal lebih dari biasanya atau susah mengambil napas panjang, bisa jadi itu salah satu tanda serangan jantung. Gejala ini bisa muncul tanpa ada rasa sakit pada dada.

3. Pusing atau pandangan berputar

Wajar bila orang merasa capek saat berolahraga sampai-sampai merasa pandangan berputar. Namun jika gejala ini tak pernah muncul sebelumnya, waspadalah karena mungkin itu tanda terjadi serangan jantung

3. Irama detak jantung tak wajar

Detak jantung yang cepat dan seperti berlarian serta berdegup kencang bisa menjadi indikasi adanya masalah jantung.

5. Berkeringat dingin

Orang berolahraga normalnya mengeluarkan keringat. Namun jika muncul keringat dingin yang tak biasa diikuti gejala lain di atas, mungkin itu tanda serangan jantung

Dalam sebuah penelitian menemukan indikasi adanya beberapa jenis olahraga yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Secara umum, olahraga ringan hingga sedang selama 150 menit per hari bisa menguatkan otot jantung. Namun olahraga berintensitas tinggi yang memicu kelelahan ekstrem justru akan meningkatkan risiko munculnya masalah jantung akut.

Saat olahraga, jantung memerlukan darah dan oksigen lebih banyak. Orang yang memiliki masalah pada arteri koronernya akan kesulitan mengatur permintaan dan pasokan darah ke jantung. Otot jantung tak dapat menerima darah dan oksigen yang diperlukan karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah. hasilnya, terjadi serangan jantung.

Olahraga juga memicu peningkatan tekanan darah menambah beban kerja jantung. Makin keras olahraga, makin tinggi tekanan darah dan beban kerja jantung. Bagi orang yang sebelumnya sudah punya masalah jantung, aktivitas fisik olahraga itu sangat berisiko.

Maka dari itu marilah kita bersama-sama menjaga dan melakukan olahraga dengan benar dan terstruktur demi menjaga kesehatan jantung dan mendapatkan hasil maksimal dalam melakukan olahraga.

Daftar Rujukan :

F Chgue, NIM Kouame, I Lhuillier (2023). Sport-related myocardial infraction : context of onset, clinical features and one-year follow-up. Result from the IMACS prospective cohort. Elsevier

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun