Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN). Inovator dan Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efektivitas Program SMA Unggulan Garuda dan Pendidikan Kelas Dunia

11 Januari 2025   22:57 Diperbarui: 11 Januari 2025   22:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa sekolah unggulan MAN Insan Cendekia Padang Pariaman (Dok: MAN Insan Cendekia Padang Pariaman) 

Langkah Presiden Prabowo Subianto yang menugaskan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) untuk membangun sekolah unggul perlu segera dikonkritkan.

Menteri Pendidikan Tinggi Satryo Brodjonegoro mengatakan bahwa Kemendikti ditugaskan Presiden dalam 8 Program Terbaik Cepat untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Penugasan tersebut perlu dijalankan secara efektivitas dengan mengambil pengalaman dan penyempurnaan dalam hal serupa yang pernah dilaksanakan di masa lalu. Membangun sekolah unggul di setiap kabupaten dan memperbaiki sekolah yang perlu direnovasi, melalui program strategis bertajuk SMA Unggulan Garuda yang langsung dikelola oleh Mendikti memerlukan postur pengajar dan infrastruktur sekolah yang modern sesuai dengan era digitalisasi dan Industri 4.0.

Pada program ini, SMA yang ditunjuk atau dibuat khusus akan memiliki kurikulum berbeda dengan SMA biasa, dan disiapkan sebagai pra-universitas. SMA Unggul Garuda dan penyelenggaraannya akan dibawah Kementerian Dikti Saintek, untuk mendukung perkembangan investasi sains dan teknologi dalam jangka panjang, dan untuk mewujudkan pemerataan dan keadilan akan akses seluruh wilayah pada sains dan teknologi.

SMA unggulan bertaraf internasional memberikan manfaat besar, baik bagi individu maupun bangsa secara keseluruhan dengan menghasilkan generasi berkualitas global dengan ketrampilan dan kemampuan adaptasi di lingkungan multicultural. Selain itu, SMA unggulan akan meningkatkan daya saing bangsa di bidang teknologi dan penelitian sehingga meningkatkan reputasi Indonesia di dunia internasional. Program pertukaran pelajar dan interaksi dengan siswa dari negara lain akan menciptakan jejaring yang dapat dimanfaatkan untuk kolaborasi internasional sejak dini.

Pendidikan di SMA unggulan bertaraf internasional bukan hanya tentang mencetak individu-individu sukses, tetapi juga membangun fondasi bangsa yang lebih kuat. Generasi muda yang terdidik dengan baik akan menjadi pemimpin, inovator, dan penggerak perubahan yang dapat membawa Indonesia menjadi negara maju.

Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Pradita Dirgantara 2024/2025 (DOK. SMA Pradita Dirgantara via Kompas.com ) 
Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Pradita Dirgantara 2024/2025 (DOK. SMA Pradita Dirgantara via Kompas.com ) 

SMA Unggulan Rintisan TNI

Betapa pentingnya membangun SMA unggulan yang berkelas dunia. Perlu dicatat sebenarnya TNI telah ikut berusaha mewujudkan. Hingga kini TNI telah membangun dan mendirikan lembaga pendidikan berkelas dunia untuk pendidikan umum, yakni Sekolah Menengah Atas (SMA). Pimpinan TNI telah mengambil langkah cepat dan sesuai dengan tantangan zaman. Yakni bersiap menghadapi perkembangan tatanan dunia baru yang diwarnai dengan era revolusi industri 4.0.

TNI telah membangun beberapa lembaga pendidikan untuk jenjang SMA berkelas dunia. Antara lain SMA Taruna Nala di Malang Jawa Timur yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Lalu mendirikan SMA unggulan berkelas dunia lainnya yang bernama Pradita Dirgantara yang berlokasi di Lanud Adi Soemarmo, Solo. Sebelumnya juga sudah berlangsung lama SMA Taruna Nusantara di Magelang.

Pembangunan SMA berkelas dunia tersebut diharapkan mampu mencetak SDM bangsa yang unggul dan berdaya saing global. Lulusan SMA itu juga diproyeksikan mampu menembus perguruan tinggi terkemuka baik di dalam maupun luar negeri.

Perlu terobosan untuk SMA Unggulan Garuda seperti yang telah diterapkan SMA Taruna Nala yang telah mengkombinasikan antara kurikulum nasional dengan kurikulum internasional dari Cambridge University (IGCSE). Juga menekankan Program Leadership Academy sehingga lulusannya bisa menjadi calon pemimpin masa depan yang berwawasan internasional dan siap hadapi tantangan globalisasi.

MAN Insan Cendekia Serpong sekolah terbaik se-Indonesia versi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (dok IC Serpong via Kompas.com).
MAN Insan Cendekia Serpong sekolah terbaik se-Indonesia versi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (dok IC Serpong via Kompas.com).

DAK Pendidikan Fokus Sekolah Unggulan

Anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari APBN sebagian besar telah disalurkan kepada pemerintah daerah sebagai wujud desentralisasi. Sayangnya pihak pemda belum efektif dalam mengelola anggaran yang besar tersebut. Daerah belum berhasil mewujudkan SMA berkelas dunia. Keniscayaan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang menjadi bagian penting dalam perencanaan anggaran pendidikan yang lalu masih gagal mendongkrak mutu SMA. Oleh sebab itu dimasa mendatang DAK perlu difokuskan untuk mewujudkan SMA Unggulan di daerah.

Ada tiga fokus kebijakan DAK fisik bidang pendidikan, yaitu peningkatan ketersediaan akses dan mutu layanan pendidikan, pemberian bantuan kepada pemerintah daerah melalui penuntasan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, serta peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan dalam mendukung pembelajaran berkualitas.

Penggunaan DAK fisik mengutamakan dua hal, pertama adalah pemenuhan sarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yaitu program digitalisasi sekolah, yang di tahun-tahun mendatang akan menjadi infrastruktur dasar bagi peserta didik dan guru dalam pembelajaran, serta yang kedua adalah pembangunan prasarana terutama sekolah yang tidak memadai dan banyak mengalami kerusakan.

Sekedar catatan DAK fisik sejak tahun 2022 sebesar Rp 90,2 triliun dengan target sebanyak 50.777 satuan pendidikan. Dari jumlah tersebut, nilai usulan yang diterima dan sesuai kriteria adalah Rp19,38 triliun dengan target sebanyak 69.128 satuan pendidikan.

Dalam penyediaan sarana pendidikan khususnya bidang TIK diwajibkan menggunakan e-katalog, kecuali jika terdapat kondisi yang tidak memungkinkan dapat menggunakan metode lain yang relevan dan akuntabel sesuai peraturan perundangan.

Melihat struktur DAK selama ini terlihat bahwa tanggung jawab dan distribusi anggaran pendidikan telah dilimpahkan kepada daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota. Sayangnya pelimpahan tersebut belum disertai dengan kesiapan daerah dalam mengelola anggaran sehingga tepat sasaran dan bisa mendorong program sekolah unggulan.

Masalah ini tidak kunjung selesai dan telah menguras energi bangsa dan menenggelamkan isu strategis yang lain. Seperti program untuk membentuk guru berkualitas global yang mampu membangkitkan kreativitas berbasis sumber daya lokal. Daya kreativitas dan inovasi merupakan kunci daya saing bangsa menghadapi era Industri 4.0 dan kondisi dunia yang semakin dilanda oleh disrupsi di segala bidang kehidupan.

Pengembangan SMA unggulan merupakan program yang sangat strategis untuk memajukan bangsa. Ketika siswa lulus, merupakan titik keberangkatan bagi para siswa untuk memilih jalan berikutnya. Hal ini membutuhkan navigator yang bisa membantu menentukan arah siswa unggulan. Karena setelah siswa diwisuda, mereka akan mengalami persaingan sengit untuk memperoleh kursi pendidikan tingkat lanjut. Kadang siswa berprestasi atau berbakat harus tersingkir karena kapasitas program studi lanjutan sangat terbatas. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri, semua posisi prodi yang strategis menjadi rebutan bagi semua pihak.

Para siswa yang tidak bisa diterima di perguruan tinggi yang menjadi pilihannya tidak perlu berkecil hati atau bersedih. Banyak jalan menuju Roma, banyak solusi untuk langkah selanjutnya.

Perlu pihak yang berperan sebagai navigator yang bisa membuka jalan bagi anak muda bangsa untuk menatap dunia. Selain navigator juga perlu lembaga yang bisa mumpuni membantu lulusan SMA unngulan untuk memasuki perguruan tinggi terkemuka di luar negeri.

Navigator bisa diperankan oleh lembaga atau konsultan pendidikan internasional atau perorangan yang mampu mengarahkan lulusan SMA menuju negara-negara maju yang menyediakan pendidikan tinggi terkemuka.

Sekedar gambaran singkat, bahwa belajar di Jerman dan Prancis sebenarnya tidak mahal. Para orangtua cukup membayar untuk biaya administrasi pengurusan studi ke luar negeri seperti bimbel pemilihan studienkolleg, legalisir dokumen akademik di Kedutaan, pengurusan tes masuk Studienkolleg di Jakarta dan Jerman. Kemudian pendaftaran ke perguruan tinggi di Jerman atau Prancis, pengurusan paspor, pengurusan visa belajar dan lainnya.

Salah satu tolok ukur suksesnya pembangunan SMA unggulan berkelas dunia adalah keberhasilan para siswa menembus perguruan tinggi terkemuka di luar negeri. Terlebih selama ini Indonesia masih kalah dibanding dengan Malaysia yang telah mengirim 60 ribu orang dari 30 juta jiwa penduduknya. Sementara Korea Selatan telah mengirimkan 120 ribu anak mudanya kuliah di perguruan tinggi favorit di luar negeri dari jumlah penduduk 30 juta lebih. Tiongkok lebih hebat lagi. Jumlah anak mudanya yang sekolah ke Eropa dan negara-negara maju lainnya mencapai 1 juta orang.

Dengan mengadopsi nilai-nilai universal dan tetap mempertahankan identitas budaya lokal, siswa dari SMA ini menjadi agen perubahan yang siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar kebangsaan mereka. Investasi dalam SMA unggulan bertaraf internasional adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Dengan mendukung pendidikan yang berkualitas tinggi, kita tidak hanya mencetak generasi emas, tetapi juga mewujudkan visi Indonesia sebagai negara yang berdaulat, maju, dan dihormati di dunia internasional.

Butuh terobosan yang menjadi pelengkap atau penunjang reformasi pendidikan. Yakni memberikan jalan yang seluas-luasnya kepada lulusan SMA berbakat untuk belajar di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri. Berbagai skema pengiriman siswa berbakat perlu dibuat, dari skema beasiswa dari negara lewat LPDP, beasiswa pemerintah daerah maupun pengiriman secara mandiri oleh para orang tua yang memiliki kemampuan pembiayaan. (Rivira Yuana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun