Urgensi Prodi Multidisiplin dan Interdisiplin, Perlu Transformasi Kurikulum PT
Program Studi (Prodi) Multidisiplin dan Interdisiplin kini sangat dibutuhkan dalam berbagai macam bidang pembangunan. Untuk memenuhi kebutuhan lulusan prodi multidisiplin diperlukan transformasi kurikulum dan pembangunan infrastruktur penunjang. Indonesia tidak boleh ketinggalan zaman dalam mencetak sarjana multidisiplin karena masalah pembangunan kian kompleks.Â
Prodi multidisiplin mulai menjadi perhatian bagi bagi beberapa PT di tanah air. Seperti misalnya Magister Multidisiplin Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI). Berorientasi pada perencanaan berbasis kemajuan teknologi perkotaan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat berbasis kota cerdas (people-oriented, smart city for all), dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Menekankan pada interdisiplin pengembangan standar perencanaan perkotaan yang ramah lingkungan (eco-friendly), kota sehat (healthy resilience), dan berbudaya.
Struktur mata kuliah di program PWK FTUI dikembangkan dari berbagai rujukan universitas unggul seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of California at Berkeley (UC- Berkeley), University of Illinois at Urbana-Champaign (UIUC), dan Harvard University (HU).
ITB juga sedang giat mengembangkan program multidisiplin untuk beberapa bidang. Antara lain Program Multidisiplin Teknologi Nano. Merupakan program lintas disiplin yang didukung oleh dosen dari berbagai bidang ilmu, diantaranya Fisika, Teknik Fisika, Kimia, Teknik Kimia, Biologi, Farmasi, dan Teknik Material. Program ini berada di bawah naungan Sekolah Pascasarjana ITB dan berkolaborasi dengan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) ITB.
Nanoteknologi atau nanosains adalah cabang ilmu yang mempelajari material berukuran nanometer, mencakup proses sintesis atau fabrikasi, karakterisasi, sifat-sifat material, serta penggunaannya di berbagai bidang, baik sebagai perangkat maupun material fungsional.
Sejak tahun 2023, ITB menawarkan 9 Program Magister dan 1 Program Doktor Multidisiplin. Untuk itu dikembangkan program studi induk dan partner dari pengayaan program studi yang ada, sehingga sifat multidisiplin sangat fleksibel tergantung kebutuhan dari tantangan ke depan seperti apa.
Perkembangan teknologi dan perubahan sosial-ekonomi yang cepat telah membawa dunia pada era yang semakin kompleks, di mana masalah-masalah global seperti perubahan iklim, kesehatan masyarakat, krisis energi, dan ketimpangan sosial tidak lagi bisa diselesaikan dengan pendekatan yang sempit. Kompleksitas tantangan ini menuntut pembelajaran yang lebih holistik, memaksa pendidikan tinggi untuk bertransformasi dengan lebih mengedepankan program studi multidisiplin dan interdisiplin.
Sistem pendidikan tinggi tradisional cenderung memisahkan disiplin ilmu ke dalam silo-silo yang berdiri sendiri. Mahasiswa yang belajar di satu jurusan akan lebih fokus pada bidang spesifik tanpa banyak berinteraksi dengan disiplin lain. Namun, pendekatan ini sudah tidak memadai untuk mempersiapkan lulusan dalam menghadapi dunia nyata yang semakin menuntut kolaborasi lintas bidang.
Dipelajari Secara Paralel