Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wakil Rektor Bidang Transformasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Urgensi Kanal Edukasi dan Platform Digital untuk Mendukung Badan Gizi Nasional

13 September 2024   06:17 Diperbarui: 13 September 2024   09:50 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa menyantap sajian makanan saat uji coba program makan bergizi gratis (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Platform Badan Gizi Nasional juga bisa terhubung dengan platform digital BPJS Kesehatan. Apalagi BPJS Kesehatan telah berupaya melakukan transformasi digital dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan transparansi pelayanan kesehatan. Beberapa inisiatif utama yang relevan dengan program makanan gratis meliputi:

Digitalisasi Data Pasien: sistem yang memungkinkan pencatatan dan pemantauan kesehatan masyarakat secara real-time. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat terkait kebutuhan gizi dan kesehatan penerima manfaat program makanan gratis.

Integrasi Layanan Kesehatan: dapat mengintegrasikan data dari berbagai fasilitas kesehatan dengan informasi dari Badan Gizi. Misalnya, data kesehatan anak-anak yang berisiko stunting bisa langsung dihubungkan dengan intervensi gizi yang sesuai.

Aplikasi Mobile dan Telemedicine: BPJS Kesehatan juga telah mengembangkan aplikasi mobile dan layanan telemedicine yang memungkinkan masyarakat untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk memberi edukasi gizi secara langsung kepada penerima manfaat program makanan gratis.

Kolaborasi digital antara Badan Gizi Nasional dan BPJS Kesehatan bisa dilanjutkan dengan penggunaan Big Data untuk analisis kebutuhan gizi. Dengan memanfaatkan data besar (big data) yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan, BGN dapat melakukan analisis yang lebih mendalam tentang kebutuhan gizi masyarakat.

Misalnya, data dari BPJS dapat digunakan untuk mengidentifikasi daerah dengan prevalensi tinggi penyakit terkait gizi, sehingga program makanan gratis dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

Selain hal diatas sinergi juga bisa menerapkan teknologi IoT (Internet of Things). BPJS Kesehatan dapat menggunakan teknologi IoT untuk memantau kesehatan penerima manfaat secara lebih mendalam, misalnya melalui wearable devices yang memonitor aktivitas fisik dan status kesehatan mereka. Informasi ini bisa langsung diteruskan ke BGN untuk menyesuaikan program makanan gratis. (Rivira)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun