Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wakil Rektor Bidang Transformasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Urgensi Kanal Edukasi dan Platform Digital untuk Mendukung Badan Gizi Nasional

13 September 2024   06:17 Diperbarui: 13 September 2024   09:50 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kanal edukasi gizi juga sangat tepat untuk edukasi kegiatan Posyandu (pos pelayanan terpadu). Yang merupakan lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan dalam naungan PKK untuk pelayanan sosial utamanya masalah kesehatan masyarakat.

Kegiatan Posyandu kini meliputi seluruh kelompok umur, tidak hanya balita dan ibu hamil. Tetapi kini juga menyasar kondisi kesehatan para lansia yang ada di desa/kelurahan yang jumlahnya semakin meningkat.

Kegiatan utama kader posyandu.adalah penimbangan/pengukuran parameter yang terkait dengan kesehatan tubuh. Selain itu juga pemberian makanan bergizi serta penyuluhan kesehatan untuk menanggulangi masalah tengkes ( stunting ).

Jumlah total desa/kelurahan di Indonesia mencapai 83.381 tentunya untuk melakukan transformasi kegiatan Posyandu dibutuhkan platform atau peralatan yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.

Semua aktivitas pengukuran parameter kesehatan warga desa/kelurahan membutuhkan perangkat kesehatan cerdas, Data-data pencatatan kesehatan murid sekolah dan warga oleh Kader PKK bisa disimpan dalam platform digital BGN yang juga bisa berfungsi semacam medical record. Platform kesehatan tersebut juga menyediakan aplikasi dan layanan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi.

Kalangan perguruan tinggi juga sudah ada yang mengembangkan alat deteksi dini stunting berbasis kecerdasan buatan (AI).

Alat deteksi stunting yang diberi nama Electronic Stunting Detection System (ESDS) ini dirancang terintegrasi dengan sistem informasi dan aplikasi smartphone. Alat ini melakukan pengukuran massa dan panjang tubuh pada bayi dan anak secara cepat.

Tak hanya itu, alat dapat menyimpan hasil pengukuran secara otomatis sebagai data di aplikasi yang telah terintegrasi. Dengan begitu, pertumbuhan dan perkembangannya dapat dipantau secara berkala untuk mendeteksi secara dini gejala stunting pada anak di bawah umur dua tahun dengan bantuan machine learning.

Cara kerja ESDS, saat balita ditimbang pada permukaan alat atau area yang telah disediakan maka sensor high precision load cell akan membaca besaran yang diukur atau ditimbang.

Selanjutnya, hasil pembacaan tersebut akan dikalibrasi dengan metode regresi linear untuk mendapatkan calibration factor. Lalu, LCD akan menampilkan hasil pengukuran berupa data kuantitatif yang merupakan interpretasi dari massa dan panjang tubuh bayi yang diukur.

Selain itu hasil pencatatan Posyandu, kanal bisa dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan berupa layanan konsultasi medis secara virtual dan layanan kesehatan on demand yang meliputi panggil dokter ke rumah, layanan vaksinasi di rumah, dan pembelian obat ataupun suplemen kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun