Di sini, titik-titik cahaya digunakan untuk menciptakan objek tiga dimensi dan patung cahaya ini meluas tanpa batas ke segala arah atau istilahnya "the infinity crystal universe".
Semestinya kampus-kampus yang mengusung prodi sains dan teknologi bisa menghadirkan "showcase" meskipun kecil sebagai bagian dari kantin untuk memancing ide-ide berikutnya yang akhirnya menjadi creative hub bukan saja untuk sivitas akademika namun meluas pada masyarakat sekitar.
Salah satunya adalah teknologi Augmented Reality (AR) yang dapat ditaruh di kantin universitas untuk menonton pertunjukkan seni, panggung virtual atau sekedar tur virtual di dapur negara tertentu sehingga meningkatkan pengalaman makan pelanggan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H