Mohon tunggu...
Aisyah Riviani Sari
Aisyah Riviani Sari Mohon Tunggu... Lainnya - 수련

청순한 마음

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Reuni Tak Terduga

7 Oktober 2020   14:46 Diperbarui: 7 Oktober 2020   14:52 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suasana semakin ramai, bahkan diantara lain nya saat bermain tanya-tanya dan aku menjadi  sasaran empuk untuk di jadikan kelinci percobaan ataupun umpan alias menjadi bahan ejekan. Banyak menanya kepadaku “Arin udah sapa rafa?”, “Arin masih jomblo?”, “Arin tuh rafa nya kenapa di diemin masih mau kabur lagi”. Banyak sekali pertanya-pertanya aneh kepada ku aku hanya membalas dengan senyuman saja, saat Rafa datang semua menjadi reporter dadakan.

Rafa memang melirik ku tapi diam saja, saat salah satu bertanya kepada Rafa “ Raf , aku penasaran jawaban lu sama surat yang di kasih Arin apaan isinya?” tanya teman rafa yang jail yaitu Julian, Rafa mulai melirik ku sebentar dan “Itu hanya surat biasa yang isi nya ‘ Arin bisa Arin bisa Arin bisa kalau nilai MTK nya bagus Arin nonton konser pedas kalau Arin nilai MTK jelek berarti harus ngasih surat ke Rafa“ semua mendengar cerita Rafa dengan pembawaan santai dan datar nya yang dia punya, beberapa detik kemudian semua tertawa apalagi tawaan Julian dan Kaila yang terkesan meledek dan begitu keras. “Dasar teman tak tau diri bukannya belain “ dalam hatiku dan malu melihat Rafa, bodoh bodoh bodoh. “ Terus bales kamu apa Raf ?” tanya Julian yang penasaran, Rafa sedikit melirik ku dan aku hanya terdiam 

“Bukan urusan mu” jawab Rafa.

Setelah acara Reuni makan-makan itu semua balik pulang, tersisa teman-teman Rafa, kaila aku dan juga rafa. “ Arin pulang bareng siapa ? mau bareng aku “ tawar Julian yang masih saja merasa lucu cerita Rafa, “ Tidak terima kasih, pulang sendiri “ tolak ku halus. 

Aku pun pamit kepada mereka-meraka dengan perasaan masih malu dengan cerita Rafa dan kebodohanku. 

===========

Berjalan-jalan menikmati angin malam yang sejuk dan tak terasa sudah sampai di rumahku.

“ Hufhhh Cape nya, bener-bener Julian meledekinku tanpa henti di tambah lagi Kaila mana ada tolongin temannya dengan malah ikutan bareng Julian, Awas saja mereka berdua” keluhku ditambah kesal sambil membuka pintu rumah. Ruangan benar-benar gelap hanya lampu dapur saja dan kamar.

“Sudah sampai ? lama bener” seseorang bertanya pada ku sambil menuruni anak tangga, “Tadi ku ajak bareng kenapa di tolak ?” tambah nya.  Gimana aku tidak menolak, dia saja yang mulai cerita konyol itu dan mempermalukan ku. Aku hanya memperhatikannya datar,  “ Tolong bikini makanan dong, laper lagi nih “ dengan senyum ejek nya mendekat arah ku dan mengacak-ngacak rambutku lalu menuju dapur.

“DASAR KAU RAFA, AKAN KU BALAS KAU” sahut kesal ku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun