STIA DAN MANAGEMEN KEPELABUHANAN BARUNAWATI SURABAYA
2020
Pembicara : Prof. Dr. Fendy Suhariadi, MT, Psi
Dalam pemaparannya pada acara webinar "VIRTUAL PORT VISIT & MARITIM LEADERSHIP" yang dilaksanakan pada Selasa 17 November 2020 melalui aplikasi zoom, Â Bapak Fendy Suhariadi membahas tentang "Perubahan Perspektif Leader Dalam Mengelola Organisasi Dan Sumberdaya Manusia". Yang pertama beliau sampaikan adalah tentang krisis yang terjadi saat ini.
Pengertian Krisis
KBBI ; krisis/kri.sis/ 1) Keadaan yang bahaya (menderita, sakit); 2) keadaan yang genting; kemelut; 3) Keadaan suram (tentang ekonomi, moral, dsb)
Tipe-tipe Krisis
a) Nonphysical Damage Crises
Product Issue : Kredibilitas, Cacat, Rusak, Tidak Aman
Persepsi negatif masyarakat terhadap perusahaan kita
Market Shift
Masalah keuangan
Masalah hubungan industrial
Serangan terhadap ruang kerja
Masalah internasional; pandemi, fluktuasi cuaca
b) Physical Damage Disaster
KEJADIAN ALAM: Gempa bumi, angin topan, banjir, badai
KECELAKAAN: Kebakaran, kebocoran, listrik tidak stabil
KESENGAJAAN: Ledakan bom, pembakaran.
Strategi Penanganan Krisis
1. Tentukan krisis yang terjadi berdasarkan person-base approach atau system- base approach
2. Identifikasi probabilitas kesalahannya
3. Memutuskan penyebab krisis
4. Tangani segera
Penyelesaian Krisis
Pendekatan Level Individu
Menggunakan pendekatan human behavior :
Human perception, sensasi, persepsi, memory
Informational processing
Goal setting
Stress management
Pendekatan Level Kelompok
Perusahaan/Organisasi membentuk team/ crisis management team:
Siapa anggotanya, siapa pemimpinnya, siapa jubirnya
Pemahaman terhadap situasi krisis harus sama meskipun ide berbeda.
Value tim sama dan tidak ada kepentingan politis
Mengembangkan crisis management plan and execute
Command center untuk keputusan yang segera dan urgent
Pendekatan Level Organisasi
Pendekatan level organisasi memfokuskan pada safety dari organisasi sehingga:
Budaya safety harus menjadi DNA Organisasi
Mengembangkan strategi penyelamatan organisasi secara segera
Mengembangkan learning organisasi atas persoalan safety organisasi
Paradigma SDM VS Manusia Karya
Paradigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Manusia Karya
Peran Manusia
Sumber daya sistem usaha
Kekuatan pasar
Fungsi Orang
Kelengkapan sistem manusia -- mesin
Penggerak sistem usaha
Potensi Orang
Kompetensi (pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, dan pengalaman)
Kompetensi, wawasan (aspiratif dan etikal), motivasi kerja, dan semangat belajar inovatif
Focus Perhatian
Efisiensi dan efektivitas kerja
Kesejahteraan pekerja dan keunggulan sistem usaha
Pendekatan Analitik
Okupasional
Vokasional
Satuan Analisis
Okupasi atau pekerjaan
Individu pekerja
Orientasi
Jangka pendek-statik
Jangka panjang-dinamik
Manfaat
Langsung-segera
Tidak langsung
Pengembangan Orang
Pelatihan untuk penguasaan kompetensi teknikal
Pengembangan budaya belajar inovatif
Usaha
Tindakan kepegawaian
Manajemen karir
Sasaran
Spesifik
Umum
Proses Manajemen
Tuntas-insidental
Incremental-sinambung
Prof Fendy Suhariadi juga memberikan sebuah contoh paradigma dalam gambar gambar, sebagai contoh gambar lomba perahu dayung yang mempunyai beberapa aspek penting. Pertama medan (berombak atau tenang), kedua kapalnya (keras) , ketiga  posisi pemimpin dalam perahu (didepan anak buah, lebih tinggi, menghadap anak buah), keempat anak buah (menerima perintah pemimpin). Kelima kekompakan. Artinya kalau kita memahami proses lomba dayung ini secara umum organisasi (team perahu) ini harus diatur secara keras dan kaku, dimana perintah pimpinan harus dijalankan agar mencapai sebuah kemenangan. Jika kita menerjemahkan ini kedalam pekerjaan, itu artinya kita harus loyal terhadap perusahaan.
TEORI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
    Teori kepemimpinan transformasional, suatu pendekatan kepemimpinan dengan melakukan usaha mengubah kesadaran, membangkitkan semangat dan mengilhami bawahan atau anggota organisasi untuk mengeluarkan usaha ekstra dalam mencapai tujuan organisasi, tanpa merasa ditekan atau tertekan.
Seorang pemimpin dikatakan bergaya transformasional apabila dapat mengubah situasi, mengubah apa yang biasa dilakukan, bicara tentang tujuan yang luhur, memiliki acuan nilai kebebasan, keadilan dan kesamaan. Pemimpin transformasional akan membuat bawahan melihat bahwa tujuan yang mau dicapai lebih dari sekadar kepentingan pribadinya.
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW
Secara mendasar, Maslow menjelaskan bahwa motivasi kita dipengaruhi oleh kebutuhan tertentu. Maslow pertama kali memperkenalkan konsep hierarki kebutuhan dalam makalahnya tahun 1943 "A Theory of Human Motivation" dan bukunya yang berjudul Motivation and Personality. Hierarki ini menunjukkan bahwa orang termotivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar sebelum beralih ke kebutuhan lain yang lebih besar.
Ada lima tingkat hierarki kebutuhan Maslow yang berbeda.
Kebutuhan Maslow mulai dari tingkat terendah, yang dikenal sebagai kebutuhan fisiologis. Hierarki Maslow paling sering ditampilkan sebagai piramida. Tingkat terendah piramida terdiri dari kebutuhan paling dasar, sedangkan kebutuhan paling kompleks ada di bagian paling atas piramida.
Kesimpulan:
Bahwa didalam suatu keadaan yang mengalami krisis, strategi penanganan krisis itu melalui beberapa pendekatan organization level, kedua pendekatan group level, dan yang ketiga pendekatan individual level. Suatu organisasi harus dijalankan secara keras atau kaku agar organisasi melaju dengan kencang dan stabilitas keamanan terjaga, organisasi juga harus lentur untuk menyelamatkan organisasinya. Karena setiap organisasi harus saling bekerjasama antara pemimpin dan anak buah, sehingga posisi pemimpin harus ada didepan dan lebih tinggi dari anak buah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H