Mohon tunggu...
Rivando Siahaan
Rivando Siahaan Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Tampil sederhana dengan ketulusan,\r\nada untuk sebuah perubahan yang lebih baik dari hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Silent Reader Bermakna dan Belajar

19 Februari 2017   22:09 Diperbarui: 19 Februari 2017   23:10 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ku tidak menemukan materi apa yang aku ingin tuliskan dan kembangkan aku hanya membaca tulisan orang-orang yang ada di kompasiana. Atau yang sering disebut silent Reader

Banyak hal-hal yang ku pelajari dari berbagai hal yang kutemukan di sebuah tulisan terpampang di blog ini. Karena tulisan adalah kumpulan kata-kata

1. Kata-kata sesungguhnya banyak mengandung arti dan makna. Perasaan dan watak seseorang dapat terlukis dari tulisan yang ditampilkan. Apakah itu positip atau negatif yang selalu ditampilkan atau tidak.Walaupun kadang tulisannya mengundang sebuah pertanyaan dalam hati (arti yang tersirat). Sehingga kita butuh analisa yang akurat.

2. Kata-kata sesungguhnya menampilkan suasana dan tema yang dipilih. Ini terkhusus dari puisi-puisi yang tergores indah. Tetapi tak selamanya tergantung pada orang yang memaknai. Mau ceria, sedih, duka, kecewa, bahkan rindu.

3. Kata-kata sesungguhnya menampilkan kegemaran atau kesukaannya. Ada beberapa orang yang cendrung memaknai tulisan dengan motivasi, analisa, essay, kehidupan, sampai pada bidang yang ditekuni. Kemungkinan besar sudah jadi kegemaran dan kesukaannya.

Sesungguhnya aku hanyalah orang yang terus belajar. Belajar memaknai sesuatu dengan melukiskan tulisan-tulisan itu. Belajar dari orang yang sudah terampil tanpa malu. Sesungguhnya menulis lebih dari seorang pengkotbah atau ulama yang ada di panggung atau podium. Diperlukan dua orang untuk menemui kebenaran; satu untuk mengucapkannya dan satu lagi untuk memahaminya. (kahlil Gibran).

Penulis adalah yang mengucapkan dan pembaca adalah memahaminya.

Maju terus penjuang kata-kata!!

Medan, dilanda hujan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun