Mohon tunggu...
M Rivaldi Husaini Hardiansyah
M Rivaldi Husaini Hardiansyah Mohon Tunggu... Novelis - International Relations Enthusiast

Still Take Out an Negative Thinking Percaya pada setiap proses. Kesetiaan adalah kunci dari kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dilema Perkembangan Nuklir Dikawasan Asia Timur

15 September 2024   23:00 Diperbarui: 16 September 2024   00:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kim juga menegaskan perlunya memperluas kapasitas produksi bahan nuklir untuk pertahanan diri dan serangan preemptive, yang menurutnya diperlukan karena ancaman dari Amerika Serikat dan sekutunya. Pengembangan sentrifugal baru yang lebih canggih juga mengindikasikan bahwa Korea Utara berupaya meningkatkan kemampuan pengayaan uranium mereka dengan lebih efisien, memungkinkan negara tersebut memproduksi senjata nuklir dalam jumlah yang lebih besar. Langkah ini mendapat kecaman dari Korea Selatan dan komunitas internasional, yang menyatakan bahwa pengembangan senjata nuklir Korea Utara melanggar sanksi PBB dan merupakan ancaman serius bagi perdamaian global. (Afip, 2024)

Komunitas internasional, terutama melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah memberlakukan berbagai sanksi terhadap Korea Utara untuk mengekang program nuklirnya. Namun, meskipun ada sanksi ekonomi yang keras, Pyongyang terus mengembangkan kemampuan nuklirnya, menjadikan mereka ancaman yang nyata di kawasan Asia Timur. Pembicaraan denuklirisasi, seperti yang dilakukan antara Kim Jong Un dan Donald Trump pada 2018, belum menghasilkan solusi permanen, Ancaman ini terus menjadi masalah serius bagi stabilitas regional dan keamanan global, dengan potensi konflik di Semenanjung Korea yang bisa melibatkan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia (Mangkuto, 2018 )

Dialog eksklusif perlu dihadirkan dalam permasalahan ini, nuklir merupakan ancaman yang sangat serius untuk keselamatan bagi banyak manusia, tidak hanya di Kawasan Asia Timur saja melainkan akan memiliki dampak keseluruh negara di dunia dan berpotensi perang dunia ketiga. Sebelumnya negara yang terlibat telah melakukan pertemuan yang diberi nama Six Party Talks meskipun gagal namun upaya pendekatan melalui ruang dialog, dibutuhkan dalam pendekatan Soft Power (Hidayatul, 2015 )

Pengenaan sanksi Ekonomi Internasional Sanksi ekonomi internasional yang diterapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertujuan untuk menekan Korea Utara agar menghentikan program nuklirnya. Sanksi ini melarang ekspor senjata, bahan bakar, dan barang-barang mewah ke Korea Utara, serta membatasi perdagangan ekonomi negara Korea Utara. Penguatan Sistem pertahanan Regional, Meningkatkan kemampuan pertahanan di kawasan Asia Timur, terutama oleh Korea Selatan dan Jepang, dapat memberikan perlindungan terhadap ancaman rudal balistik Korea Utara. Misalnya, pemasangan sistem pertahanan rudal seperti THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) di Korea Selatan bertujuan untuk menangkis serangan rudal dari Korea Utara (VOA, 2017 )

Menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara memerlukan strategi diplomatik yang cermat, tekanan ekonomi melalui sanksi yang efektif, serta langkah-langkah defensif untuk melindungi negara-negara di kawasan Asia Timur. Keberhasilan solusi ini bergantung pada keterlibatan semua pihak, termasuk Korea Utara, dalam dialog jangka panjang yang mengutamakan keamanan regional dan internasional (Maulavi, 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun