Pilar ini menunjukkan bahwa Sultan Malik al-Saleh memprioritaskan kerukunan sosial dan harmoni dalam masyarakat yang multikultural. Meskipun Samudra Pasai adalah kerajaan Islam, terdapat beragam kelompok etnis dan agama yang hidup berdampingan secara damai.
*Kesimpulan
Rekam jejak Sultan Malik al-Saleh menunjukkan bahwa kepemimpinannya tidak hanya mempengaruhi aspek agama, tetapi juga mencakup bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan politik. Implementasi dari lima pilar Kemalikussalehan dalam pemerintahan Sultan Malik al-Saleh berhasil menciptakan sebuah kerajaan yang adil, makmur, dan harmonis. Samudra Pasai menjadi contoh keberhasilan integrasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, yang tidak hanya mempengaruhi wilayah tersebut pada masa lalu tetapi juga memiliki relevansi dalam kehidupan modern, terutama dalam membangun masyarakat yang berkeadilan, harmonis, dan berkembang.
Pada era modern ini, penerapan lima pilar Kemalikussalehan, terutama dalam pendidikan, kerukunan sosial, dan ketaatan terhadap agama, masih sangat relevan untuk membangun masyarakat yang sejahtera, berpengetahuan, dan damai. Universitas Malikussaleh sebagai salah satu lembaga pendidikan di Aceh, misalnya, mencerminkan implementasi dari nilai-nilai tersebut, dengan fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, ketaatan terhadap ajaran agama, dan kontribusi terhadap kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H