Pembentukan hubungan harmonis antara pedagang dan masyarakat lokal dari berbagai latar belakang agama dan suku.
*Analisis implementasi lima pilar
1. Pilar Keadilan dan Pemerintahan yang Adil
Sultan Malik al-Saleh dikenal dengan prinsip keadilan dalam memerintah. Salah satu implementasi pilar keadilan yang signifikan adalah penerapan hukum Islam (syariah) dalam kehidupan masyarakat. Sebagai penguasa, Sultan tidak hanya bertanggung jawab atas pengaturan politik dan sosial tetapi juga memastikan hukum yang berlaku menegakkan prinsip-prinsip moral Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan kebenaran.
2. Pilar Ketaatan terhadap Agama dan Dakwah Islam
Sultan Malik al-Saleh sangat berperan dalam penyebaran agama Islam, baik melalui hubungan perdagangan maupun melalui kebijakan yang mendukung dakwah. Ia memastikan bahwa kehidupan sosial dan pemerintahan di Samudra Pasai dijalankan sesuai dengan ajaran Islam, dan ia juga menjadi contoh dalam hal ketaatan beragama.
3. Pilar Kemandirian Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
Sultan Malik al-Saleh memperkenalkan kebijakan yang mendukung perekonomian kerajaan, dengan menjadikan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan yang menghubungkan dunia Islam dengan wilayah-wilayah lainnya, baik di Asia Tenggara maupun luar Asia. Perdagangan menjadi sektor vital yang mendukung kestabilan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
4. Pilar Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Pilar ini berkaitan erat dengan peran Sultan Malik al-Saleh dalam membangun pusat-pusat pendidikan Islam. Samudra Pasai menjadi salah satu pusat kebudayaan Islam yang melahirkan cendekiawan dan intelektual. Sultan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, baik dalam aspek agama maupun dalam bidang-bidang lain yang relevan.
5. Pilar Kerukunan Sosial dan Kehidupan Harmonis