Mohon tunggu...
Rivaal
Rivaal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi sepak bolaa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Strategi Komunikasi Dakwah Di Era Digital

20 Januari 2025   15:30 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di dalam Islam tentunya kita tak asing dengan kata dakwah. Dakwah merupakan kegiatan mengajak dan juga menyeru orang lain untuk taat kepada Allah SWT, sesuai dengan syariat Islam. Dakwah merupakan bagian penting bagi umat Islam dikarenakan dakwah bertujuan untuk mengubah jalan hidup seseorang ke arah yang lebih baik lagi. Sebagai muslim tentunya kita diwajibkan untuk berdakwah, seperti yang tertera pada Surah Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: "Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Seiring berkembangnya zaman, media komunikasi dan informasi juga semakin berkembang dengan pesat. Saat ini kita dapat berkomunikasi dengan siapapun, dimanapun, dan juga kapanpun. Dalam hitungan detik, informasi dari berbagai belahan dunia bisa diterima dan diketahui. Di era digital seperti saat ini dengan semakin berkembangnya teknologi, dakwah justru masih perlu dilakukan karena dengan berkembangnya teknologi tersebut membuat jangkauan dakwah bisa lebih luas lagi. Dengan hadirnya media baru seperti media sosial, dapat dijadikan peluang bagi pengembangan dakwah. Karena sejatinya aktifitas dakwah dapat menyebarluaskan nilai-nilai ajaran Islam ke seluruh belahan dunia dan dapat mentransformasi kehidupan umat manusia agar lebih baik sesuai dengan tuntunan ajaran agama(Rohman, 2019). Namun dalam melakukan hal tersebut, tentunya diperlukan strategi dan juga metode yang tepat dalam menyampaikannya. Pada konteks dakwah, komunikasi harus melibatkan pemahaman yang mendalam seperti kebutuhan, kepentingan, dan juga latar belakang target yang dituju.

Dalam dakwah terdapat beberapa unsur komunikasi yang sangat penting untuk mencapai tujuan penyampaian pesan secara efektif. Unsur-unsur tersebut meliputi beberapa diantaranya:

1. Referensi: Pada hal ini seorang da'i harus mempunyai dasar referensi dan sumber pengetahuan yang didapatkan melalui jenjang pendidikan, buku, ataupun sejenisnya yang bisa dijadikan sebagai landasan ataupun materi.

2. Komunikator (Mu'alif): komunikator adalah individu atau kelompok yang bertanggung jawab dalam menyampaikan pesan dakwah. Masing-masing dari mereka berperan penting dalam memilih pesan yang sesuai dengan audiensnya.

3. Pesan (Al-Wa'id): Pesan dalam dakwah adalah inti dari apa yang ingin disampaikan kepada audiens. Pesan tersebut harus jelas, relevan, dan juga bisa memotivasi audiens dalam menciptakan pemahaman dan perubahan positif dalam perilaku dan keyakinan audiens.

4. Komunikan (Al-Murshid): Komunikan merupakan individu atau kelompok yang menerima pesan dakwah yang disampaikan oleh pengirim. Bagi pengirim, memahami karakteristik, kebutuhan, dan kecenderungan audiens agar pesan dakwah dapat disampaikan dengan lebih efektif merupakan hal yang penting.

5. Media (As-Sarafi): Media atau saluran komunikasi merupakan sarana yang digunakan oleh pengirim untuk menyampaikan pesan dakwah kepada penerima. Media dapat berupa lisan, tulisan, media sosial, ceramah, dan berbagai saluran komunikasi lainnya yang relevan dengan audiens.

6. Konteks (Al-Waqi'): Konteks merujuk pada situasi atau kondisi tempat dan waktu dimana pesan dakwah disampaikan. Memahami konteks sangat penting agar pesan dapat disampaikan dengan relevan dan tepat sasaran.

7. Feedback (Al-Mujabalah): Feedback adalah respon atau tanggapan dari penerima dakwah terhadap pesan yang disampaikan. Pengirim perlu membuka saluran komunikasi untuk menerima feedback dari audiensnya agar dapat mengevaluasi efektivitas pesan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Dalam menerapkan strategi komunikasi dakwah, tentunya ada faktor-faktor pendukung yakni komunikator, komunikan, dan juga pesan yang disampaikan. Hal tersebut meliputi:

1.Penyusunan Pesan

Penyusunan pesan dalam dakwah perlu dilakukan supaya dapat membantu komunikator menyampaikan pesan dakwah secara lebih maksimal dan juga efektif, sehingga pesan dapat diterima dengan baik oleh komunikan.

2.Identifikasi Khalayak

Mengidentifikasi khalayak merupakan hal yang penting, karena jika pesan dakwah disampaikan pada khalayak yang tepat, maka bisa terjalin komunikasi yang efektif.

3.Penggunaan Media

Dalam berdakwah tentunya membutuhkan sebuah media dalam menyampaikan pesan dakwah. Penggunaan media menjadi faktor pendorong lancarnya pelaksanaan dakwah. Di era digital seperti ini banyak sekali media yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan dakwah.

Setelah mengetahui dan juga memahami ketiga faktor diatas, kita mengetahui bahwa komunikator bisa berdakwah menggunakan beberapa strategi komunikasi yang dapat disesuaikan pada situasi dan kondisi yang ada. Strategi yang bisa digunakan di era digital yang menggunakan internet dan juga media sosial yakni melalui strategi tilawah dengan mengkaji beberapa hadist dan juga ayat Al-Quran dengan pembawaan yang menarik dan sesuai kondisi yang banyak dialami khalayak. Strategi selanjutnya yakni adalah tazkiyah, yakni penyampaian pesan oleh komunikator dengan dasar kemanusiaan. Komunikator bertugas mengajak dan merubah perilaku komunikan dengan cara menyampaikan materi yang membuat komunikan berpikir melalui sudut pandang mereka sendiri. Strategi majelis taklim yang menekankan Pendidikan yang formal serta sistematis, juga cocok sebagai mitra dakwah dengan melibatkan organisasi kursus online dan juga webinar tentang berbagai aspek Islam. Dengan difasilitasi oleh media sosial, konten pendidikan dapat menyebar lebih luas yang memungkinkan khalayak untuk mengakses serta berinteraksi dengan para ahli dan juga cendekiawan. Dengan adanya interaksi di media sosial yang memungkinkan adanya keterlibatan secara langsung, menumbuhkan rasa kebersamaan dan juga memfasilitasi diskusi yang memiliki makna.dengan memanfaatkan analisis media sosial, komunikator bisa menyesuaikan konten yang akan dibuat di sosial media, sehingga membuat pesan menjadi efektif.(Syihabudin & Rahman, 2023)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun