"Iya mbak. Bram betul-betul patah hati gara-gara pisah sama mbak Yuri. Bram kan sebetulnya butuh sosok seperti Yuri."
"Wah, gimana ya. Kalau salah satu sudah tidak bisa melanjutkan, sebaiknya belajarlah untuk menerima," jawab saya sok tahu. Memang, saya betul-betul sok tahu waktu itu. Padahal kalau mengalami sendiri, mungkin seperti si Bram juga sikap saya .....
Entahlah, apakah Yuri tahu keadaan Bram sejak mereka putus. Yang pasti, enam bulan kemudian dia dan Frans resmi berpacaran. Dengar-dengar, tak lama lagi mereka akan menikah. Kabarnya pula, Frans pernah ingin mendatangi Bram, untuk meminta maaf. Tapi ditolak. Tentu Frans merasa tidak enak karena dianggap telah 'mengambil' Yuri.
Begitulah. Kini sudah setahun mereka putus. Dan sudah enam bulan Yuri-Frans menjalin hubungan. Enam bulan lagi, mereka akan menikah. Baik ketika dengan Bram maupun dengan Frans, Yuri tidak terlalu terbuka mengenai hubungannya. Tapi kami sesekali masih suka bertemu untuk satu dan lain urusan. Hingga pesan singkat Yuri yang mengabarkan pertemuan dia dengan Bram itu. (bersambung)
 gambar: amonmawi.blogspot.com
[fiksi daur ulang "Aku mau Kamu berubah, Would You"/2014]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H