UMKM termasuk KUD Sehati, dalam menjalankan usahanya seperti tidak terencana dengan baik dan minim pengetahuan tentang keuangan.
UMKM tidak diarahkan untuk mencapai target tertentu dalam memproduksi telor asin, sehingga tidak diketahui seberapa banyak yang terjual dan berapa biaya yang dikeluarkan. UMKM tidak mengetahui besarnya asset, hutang dan modal yang dimiliki pada setiap periode. UMKM tidak mengetahui “status” saat ini (level). Dengan demikian, laporan keuangan yang disusun dapat dimanfaatkan untuk menentukan level usaha UMKM tersebut. UMKM harus naik level agar kinerja dari waktu ke waktu dapat diketahui.
Permasalahan yang dihadapi KUD dan UMKM binaannya dalam menjalan usahanya adalah :
- Kurangnya pengetahuan tentang cara menumbuhkan kewirausahaan untuk meningkatkan pendapatan pada UMKM Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.
- Minimnya pengetahuan cara menyusun laporan keuangan pelaku UMKM dan KUD Sehati untuk mengetahui biaya produksi telor asin, untuk menentukan harga jual produk pada UMKM Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.
- Tidak adanya pemanfaatan laporan keuangan untuk menentukan skala usaha UMKM, untuk menilai hasil kinerjanya setiap periode agar naik kelas pada UMKM Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.
PEMBAHASAN
Registrasi peserta dimulai pukul 08.00 – 08.30. Panitia menyediakan snack pada saat registrasi dilakukan. Kebanyakan peserta adalah para ibu yang sudah berkecimpung dalam produksi telor asin. Koordinator dalam produksi tersebut KUD Sehati. Selain itu, pelatihan diikuti oleh mahasiswa dari perguruan tinggi setempat.
Pada pukul 08.30, Petugas Master of Ceremony (MC) yang disediakan oleh panitia memulai acara. Awal acara dimulai dengan doa yang dilakukan oleh staf Dinkop. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian, laporan panitia oleh Ibu Diah selaku Kabid PPK Dinkop.
Setelah laporan panitia, sambutan kepala Desa (Bpk H. Abdul Hakim) dan Sambutan Camat (Bpk Rully Sutrisna). Berikutnya sambutan dari Kepala Dinas Koperasi yang diwakili oleh Ibu Diah selaku Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi Kabupaten Karawang. Lalu sesi ramah tamah (foto-foto).
- Sopan, dalam pelayanan administrasi kepada masyarakat dituntut untuk Sopan terhadap siapapun;
- Amanah, dalam mengemban tugas setiap abdi negara harus menjaga Amanah yang diemban pada setiap pegawai;
- Koordinatif, selalu utamakan Koordinasi baik antar pegawai di satu lingkungan tempat kerja maupun dengan lintas sektoral;
- Cakap, dalam hal pekerjaan dituntut untuk Cakap dan mampu dalam menangani tugas yang diemban oleh setiap pegawai;
- Efektif, pelayanan tidak berbelit-belit sehingga dapat diselesaikan sesingkat mungkin; dan
- Santun, menjaga kesopanan dan sikap saling menghargai menjadikan pelayanan lebih bernilai.
Selain itu, pemateri juga memberikan pengetahuan tentang tema yang akan diberikan dan manfaatnya secara garis besar untuk menimbulkan minat serius peserta akan pelatihan yang akan diikuti.
Pada pemberian materi pertama, pemateri memaparkan tentang pentingnya jiwa wirausaha agar dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Kebanyakan orang ingin hidup lebih baik, tetapi tidak mengetahui cara dan bagaimana memulainya. Bahkan ada yang menggebu-gebu untuk berusaha, tetapi tidak timbul keberanian (ragu). Memang, menimbulkan keberanian untuk memulai (new entrepreneur) bukan hal yang mudah. Perlu upaya yang ekstra keras bagi semua pihak baik pemerintah daerah, KUD maupun calon entrepreneur sendiri agar berminat untuk mempunyai usaha sesuai dengan passionnya.
Bagi yang sudah menjalankan usaha seperti KUD dan binaannya, kemauan untuk keluar dari jalur “nyaman” juga tidak mudah. Selama ini, mereka menjalankan bisnis seperti biasa. Sepanjang bisnisnya jalan dianggap sudah cukup. Saat ini, hampir 2 (dua) tahun pandemic, KUD dan UKM binaan menjalankan usaha berupa produksi telor asin. Produk yang dihasilkan sama seperti telor asin pada umumnya dan jumlah produksinya tidak berdasarkan target (perencanaan).