Mohon tunggu...
Rita Maulina
Rita Maulina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Because I wanted to have a place that I could create everything that I that I never had. So, I do this :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Harapan Surya

30 Juni 2023   12:18 Diperbarui: 30 Juni 2023   12:47 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Surya melanggar hukum alam, dia keluar dari porosnya. Dia memenuhi nafsunya untuk menemui Bumi. Dengan tekad bulatnya dia menghampiri Bumi tanpa memikirkan sekitarnya. Matanya hanya tertuju pada Bumi, hanya satu tujuan dia yaitu Bumi.

Surya melangkah maju, dia telah keluar dari batasannya, dia memasuki batas yang lainnya. Hingga planet terdepan dihadapan Surya mulai terbakar, dia tidak peduli dan terus melangkah. Dia mulai melihat Bumi, dia melihat mata Bumi yang berbinar, dia semakin bersemangat. Langkahnya dimulai lagi, kali ini Venus yang terbakar, seperti tadi dia tidak peduli, dia terus melangkah, tujuannya sudah dekat. Sedikit lagi Surya sampai di hadapan Bumi. Tapi semakin Surya mendekat, Bumi semakin memerah. Bumi mulai terbakar.

Mungkin Surya tidak merasakan dampak apa-apa tapi semakin Surya mendekat, Bumi semakin terbakar. Ingin sekali Bumi berlari menghindari Surya,tapi Bumi hanya bisa diam seperti planet sebelumnya, dia tidak mampu, dia tidak mampu melanggar hukum alam, dia tidak berani melewati batasannya. Surya terus melangkah penuh tekad, hingga Bumi hangus terbakar dihadapannya. Bumi hilang. Bumi tidak ada lagi. Surya menghentikan langkahnya, tujuan nya telah hilang.

Surya membuat kekacauan di Alam Semesta. Dia menghancurkan tatanan Alam Semesta. Yang Maha Kuasa murka terhadap nya, Maha Kuasa mematikan Surya. Sebelum dimatikan Surya berdoa pada Maha Kuasa.

"Wahai pencipta Alam Semesta dan seluruh isinya, Maha Kuasa engkau yang menghidupkan dan mematikan. Aku memohon kepadamu, jika engkau memberikan lagi kehidupan setelah kematian, ciptakan aku sebagai penghuni Bumi. Aku hanya ingin itu. Itu saja harapan ku padamu Yang Maha Kuasa".

-Tamat-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun