"Aku hanya menjalankan tugas yang diberikan Maha Kuasa kepadaku untuk memberi kehidupan bagi para penghuniku" jawab Bumi
"Apa ada yang kamu cintai di alam semesta ini?"
"Ada, wahai utusan" kata Bumi
"Katakan padaku!"
"Aku mencintai awan-awan, mereka berhimpitan untuk melindungi aku dari panasnya sinar Surya. Aku juga mencintai Bulan, dia memberiku cahaya malam, ketika Surya sedang menghilang" jawab Bumi
"Hehe" Â tawa kecil utusan membuat Bumi kebingungan, "Apa ada yang salah?" begitulah tanya hati bumi.
"Apa kamu tahu, yang menyuruh awan berhimpitan itu adalah Surya, dia ingin kamu tidak merasa kepanasan. Dan kamu tahu, yang memberi cahaya pada Bulan adalah Surya, dia tidak pernah hilang, dia selalu ada. Hanya saja saat itu kamu sedang memunggunginya".
Entah kenapa hati Bumi tiba-tiba sesak, dia baru tau kalo Surya seperhatian itu padanya.
"Sekarang siapa yang kamu cintai di Alam Semesta ini?"..
Pertanyaan utusan membuat napasnya sesak, Bumi terharu pada Surya. Seketika  itu dia menjawab "Surya, wahai utusan".
Utusan memberi tahu Surya bahwa cintanya terbalaskan. Surya senang mendengar hal itu, karena semua pertanyaan-pertanyaan nya selama ini terjawabkan. Tapi entah mengapa di hati Surya masih ada hal yang mengganjal. Menurutnya ini belum cukup, dia hanya merasa terbalaskan hatinya saja tidak dengan raganya. Dia ingin berdampingan dengan Bumi dan hidup bahagia bersama.