Mohon tunggu...
Bahasa Pilihan

Deixis Pragmatik

5 Juli 2018   10:14 Diperbarui: 5 Juli 2018   10:42 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Deiksis

Kata deiksis berasal dari kata yunani deiktikos, yang berarti hal penunjukkan secara langsung. Saragih (2006) mengatakan bahwa deiksis adalah sebagai unit linguistik (bunyi, kata, frase, klausa) dengan rujukan atau maknanya ditentukan oleh konteks dengan rujukan ke pemakai bahasa

Menurut Yule (1996:9) mengatakan deixis is a technical term (from Greek) for one or the most basic things we do with utterances.Kaswanti Purwo (1984:1) mengatakan bahwa sebuah kata dikatakan deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada siapa yang menjadi pembicara dan lawan bicara, tergantung pada saat dituturkan kata itu.

Suyono 1990 (dalam Andriani 2005) mengatakan bahwa sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila acuannya atau rujukannya berpindah-pindah atau berganti-ganti tergantung kepada siapa yang menjadi pembicara dan tergantung kepada saat atau tempat dituturkannya kata itu. 

Selanjutnya Alwi (1993) menjelaskan deiksis adalah gejala semantic yang hanya dapat ditafsirkan acuannya atau rujukannya dengan memperhitungkan situasi pembicara. Selanjutnya  Bhler (dalam Tetjana, 2006) mengatakan deixis ist als Referenz auf die Sprechsituation. Artinya deiksis adalah sebagai rujukan dari situasi berbicara. Jenis-jenis Deiksis sebagai berikut:

a.       Deiksis Personal (Persondeixis)

b.      Deiksis Tempat ( lokaler Deixis)

c.       Deiksis Waktu (temporaler Deixis)

d.      Deiksis wacana (Textdeixis)

e.       Deiksis Sosial (sozialer Deixis)

B.     Speech Act (Tindak Tutur)

Tindak tutur adalah suatu ujaran sebagai suatu satuan fungsional dalam komunikasi. Di dalam teori tindak tutur, ujaran itu mempunyai dua jenis makna yaitu:

1.      Makna proposisional (disebut juga makna lekusioner). Makna ini merupakan makna harfiah dasar dari ujaran yang disampaikan (dibawa) oleh kata atau struktur yang dikandung oleh ujaran itu.

2.      Makna ilokusioner (daya ilokusioner). Makna ini merupakan efek yang dipunyai oleh teks tertulis atau ujaran terhadap pembaca atau pendengar. Misalnya kalimat "saya haus". Makna proposisionalnya adalah apa yang dikatakan tentang keadaan fisik penutur.

Daya ilokusioner adalah efek yang diinginkan penutur yang dipunyai oleh ujaran terhadap pendengar.

C.    Definisi Pragmatic

Pragmatic adalah cabang ilmu linguistic yang mempelajari hubungan antara konteks dan makna. Konteks yaitu unsure di luar bahasa yang dikaji dalam pragmatic. Mempelajari ilmu ini bagaimana penyampaian makana tidak hanya bergantung pada pengetahuan linguistic (tata bahasa, leksikon, dll) dari pembicara dan pendengar, tetapi juga dari konteks penuturan, pengetahuan tentang status para pihak yang terlibat dalam pembicaraan, maksud tersirat dari pembicara.

D.    Lexical Acquisition

Akuisisi leksikal adalah produksi atau augmentasi dari leksikon untuk pemrosesan bahasa alami (NLP) sistem. Leksikon yang dihasilkan adalah sumber daya seperti a kamus terkomputerisasi atau tesaurus tetapi dalam format untuk mesin daripada orang. Entri dalam a leksikon adalah leksem, dan informasi yang diperoleh untuk ini termasuk bentuk, makna, kolokasi, dan statistik terkait.  Akuisisi sangat penting untuk NLP karena kinerjanya sistem apa pun yang memproses teks atau ucapan tergantung pada pengetahuannya tentang kosakata bahasa sedang diproses.

E.     Lexical Functional Grammar

Lexical Functional Grammar (LFG) adalah teori tentang struktur bahasa dan bagaimana aspek-aspek yang berbeda struktur linguistik terkait. Seperti namanya menyiratkan, teori ini leksikal; leksikon itu kaya terstruktur, dengan hubungan leksikal daripada transformasi atau operasi pada pohon struktur frasa sebagai sarana untuk menangkap generalisasi linguistik. ini juga fungsional; fungsi tata bahasa seperti subjek dan objek adalah primitif dari teori, tidak didefinisikan dalam hal konfigurasi struktur frasa atau peran semantik.

F.      Lexical Phonology and Morphology

Istilah 'fonologi leksikal' digunakan untuk dua yang berbeda tetapi tujuan terkait. Pertama, mengacu pada kisaran proses fonologis atau kendala dalam bahasa yang berhubungan dengan domain kata. Dalam penggunaan ini, itu adalah sinonim dari 'fonologi kata,' dan berdiri di dalamnya bertentangan dengan istilah 'fonologi posteksikal' atau "Fonologi phrasal." 

Dengan istilah terakhir yang kami tunjukkan proses atau batasan yang berlaku di seluruh papan, tidak hanya di dalam domain kata, tetapi juga melintasi batas kata dalam domain yang lebih besar konstituen seperti frasa. Istilah 'fonologi leksikal' juga digunakan untuk menunjukkan sebuah teori khusus tentang interaksi antara morfologi dan fonologi, di mana perbedaannya antara fonologi kata dan fonologi phrasal dibahas di atas memainkan peran penting. Fonologi leksikal adalah teori tentang antarmuka antara fonologi dan morfologi yang dikembangkan olehPaul Kiparsky (1982, 1985) dan sejumlah ahli fonologi lainnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun