Deiksis
Kata deiksis berasal dari kata yunani deiktikos, yang berarti hal penunjukkan secara langsung. Saragih (2006) mengatakan bahwa deiksis adalah sebagai unit linguistik (bunyi, kata, frase, klausa) dengan rujukan atau maknanya ditentukan oleh konteks dengan rujukan ke pemakai bahasa.
Menurut Yule (1996:9) mengatakan deixis is a technical term (from Greek) for one or the most basic things we do with utterances.Kaswanti Purwo (1984:1) mengatakan bahwa sebuah kata dikatakan deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada siapa yang menjadi pembicara dan lawan bicara, tergantung pada saat dituturkan kata itu.
Suyono 1990 (dalam Andriani 2005) mengatakan bahwa sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila acuannya atau rujukannya berpindah-pindah atau berganti-ganti tergantung kepada siapa yang menjadi pembicara dan tergantung kepada saat atau tempat dituturkannya kata itu.
Selanjutnya Alwi (1993) menjelaskan deiksis adalah gejala semantic yang hanya dapat ditafsirkan acuannya atau rujukannya dengan memperhitungkan situasi pembicara. Selanjutnya Bhler (dalam Tetjana, 2006) mengatakan deixis ist als Referenz auf die Sprechsituation. Artinya deiksis adalah sebagai rujukan dari situasi berbicara. Jenis-jenis Deiksis sebagai berikut:
a. Deiksis Personal (Persondeixis)
b. Deiksis Tempat ( lokaler Deixis)
c. Deiksis Waktu (temporaler Deixis)
d. Deiksis wacana (Textdeixis)
e. Deiksis Sosial (sozialer Deixis)
B. Speech Act (Tindak Tutur)